Kurs Dolar AS BCA, BRI, Mandiri, dan BNI Hari Ini, 31 Januari 2025

Nilai tukar rupiah pada akhir pekan ini, tepatnya Jumat, 31 Januari 2025, dibuka melemah ke posisi Rp16.309 per dolar AS. Penurunan ini terjadi dengan penguatan indeks dolar AS sebesar 0,32% menuju level 108,14. Hal ini menunjukkan adanya tekanan pada mata uang Indonesia yang juga sejalan dengan penurunan nilai mata uang lainnya di kawasan Asia, seperti ringgit Malaysia yang melemah 0,33% dan won Korea Selatan yang terkoreksi 0,88%.

Pengamat forex Ibrahim Assuaibi menjelaskan bahwa pelemahan rupiah ini dipengaruhi oleh sentimen investor terhadap kebijakan bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed). Dalam pertemuan terakhir, The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuan pada kisaran 4,25% – 4,5%, yang memberikan sinyal bahwa suku bunga tetap tinggi untuk sementara waktu. Ibrahim menambahkan bahwa investor sedang fokus pada perkembangan inflasi dan data ketenagakerjaan sebagai faktor pendorong kebijakan moneter ke depan.

Berikut adalah kurs dollar AS yang berlaku di empat bank besar di Indonesia pada hari ini:

Kurs Jual Beli Dolar AS di BCA:
– Harga beli: Rp16.295
– Harga jual: Rp16.320
– TT Counter:
– Beli: Rp16.130
– Jual: Rp16.430
– Bank Notes:
– Beli: Rp16.130
– Jual: Rp16.430

Kurs Jual Beli Dolar AS di BRI:
– Harga beli: Rp16.240
– Harga jual: Rp16.340
– TT Counter:
– Beli: Rp16.120
– Jual: Rp16.420

Kurs Jual Beli Dolar AS di Bank Mandiri:
– Harga beli: Rp16.260
– Harga jual: Rp16.290
– TT Counter:
– Beli: Rp16.050
– Jual: Rp16.400
– Bank Notes:
– Beli: Rp16.050
– Jual: Rp16.400

Kurs Jual Beli Dolar AS di BNI:
– Harga beli: Rp16.298
– Harga jual: Rp16.318
– TT Counter:
– Beli: Rp16.200
– Jual: Rp16.430
– Bank Notes:
– Beli: Rp16.200
– Jual: Rp16.430

Dari data di atas, terlihat bahwa kurs dolar AS mengalami variasi di antara bank-bank tersebut. Meskipun ada beberapa perbedaan di harga beli dan jual, tren melemahnya nilai tukar rupiah tetap menjadi fokus utama. Pelaku pasar di Indonesia terus memantau dinamika perdagangan global dan faktor makroekonomi yang dapat mempengaruhi kurs.

Dengan situasi yang ada, para investor diharapkan tetap berhati-hati dan mengikuti perkembangan terkini, terutama dalam survei inflasi dan keputusan kebijakan mendatang dari The Fed. Sentimen pasar yang negatif dapat berpotensi mempengaruhi nilai tukar rupiah lebih lanjut, sehingga penting untuk selalu update dengan informasi terbaru dari sumber-sumber terpercaya.

Exit mobile version