Harapan AI Apple Bangkit Kembali Berkat Munculnya DeepSeek

Apple Inc. sedang mengalami masa yang penuh tantangan. Hasil kuartal pertama perusahaan ini telah menarik perhatian investor, terutama menyusul munculnya harapan baru dari startup kecerdasan buatan (AI) asal China, DeepSeek. Dalam konteks ini, DeepSeek dianggap dapat memberikan dampak positif bagi Apple dengan menawarkan model AI yang lebih murah, yang berpotensi mendukung siklus peningkatan iPhone yang telah lama ditunggu-tunggu.

Meskipun banyak kekuatiran mengenai permintaan iPhone yang lemah, potensi pertumbuhan yang ditawarkan oleh kemajuan dalam teknologi AI memberikan harapan baru. DeepSeek telah menunjukkan hasil yang kuat, meskipun dibekali dengan biaya yang jauh lebih rendah dan jumlah chip performa yang lebih sedikit dibandingkan dengan model lain. Hal ini mengisyaratkan bahwa proliferasi aplikasi dan layanan AI dapat meningkatkan insentif bagi konsumen untuk mengganti ponsel mereka dengan model yang dirancang untuk memanfaatkan kecerdasan buatan.

Andrew Choi, manajer portofolio di Parnassus Investments, mengungkapkan optimisme dengan menyatakan, "Sepertinya biaya AI telah turun, yang berarti kita bisa menjelang S-curve inovasi aplikasi dan adopsi AI." Menurutnya, jika hal ini terjadi, skenario positif untuk masa depan Apple dapat menjadi kenyataan. Dengan lingkungan yang lebih mendukung, konsumen mungkin akhirnya akan mulai melakukan upgrade ke ponsel yang memiliki kemampuan AI.

Namun, performa saham Apple saat ini menunjukkan bahwa ada tantangan yang harus dihadapi. Meskipun perusahaan mengalami peningkatan 30% pada tahun lalu, sebagian besar investor menjadi skeptis terhadapa potensi pertumbuhannya, terutama di tengah kekhawatiran tentang permintaan yang tidak memuaskan di pasar China. Valuasi Apple saat ini juga berada pada tingkat yang tinggi, dengan saham diperdagangkan sekitar 32 kali dari estimasi laba mereka, jauh di atas rata-rata 10 tahun terakhir.

Berikut beberapa peluang dan tantangan yang dihadapi Apple terkait dengan perkembangan AI dan pasar smartphone:

  1. Peluang Inovasi AI: Kemunculan aplikasi AI baru dapat memicu permintaan upgrade ponsel, mengingat banyak konsumen mungkin ingin memanfaatkan kemampuan baru ini.

  2. Kekhawatiran Valuasi: Sebagian besar analis sebelumnya telah menurunkan proyeksi pendapatan dan laba bersih Apple, menciptakan tekanan lebih lanjut terhadap harga saham.

  3. Ketidakpastian Pasar: Ketergantungan Apple pada pasar China dan kondisi ekonomi global menyebabkan investor khawatir tentang masa depan pertumbuhan pendapatan.

  4. Kekurangan Komitmen terhadap Infrastruktur AI: Berbeda dengan perusahaan teknologi besar lainnya, Apple belum menunjukkan komitmen investasi yang signifikan pada infrastruktur AI, berpotensi mengakibatkan keterlambatan dalam inovasi.

Walaupun tantangan ini ada, banyak investor tetap melihat Apple sebagai "saham pelindung", terutama karena perusahaan memiliki karakteristik yang kuat seperti pendapatan yang stabil, basis pengguna yang besar, dan pengeluaran miliaran dolar untuk pembelian kembali saham. CBOE Apple VIX, yang melacak volatilitas masa depan yang diperkirakan, masih berada pada level yang moderat dibandingkan dengan rata-rata jangka panjang.

Di tengah semua ini, perkembangan terbaru terkait DeepSeek memberi secercah harapan bagi Apple. Meskipun optimisme yang muncul masih memerlukan bukti konkret untuk menerjemahkannya ke dalam pertumbuhan yang nyata, banyak yang berharap bahwa aplikasi AI mutakhir akan memberi jalan bagi Apple untuk kembali ke jalur pertumbuhan yang kuat. Keberhasilan yang dicapai DeepSeek bisa menjadi titik awal bagi Apple untuk berinovasi lebih jauh, yang diharapkan akan mendorong konsumen untuk meng-upgrade ke model iPhone terbaru dan memanfaatkan keunggulan teknologi AI.

Exit mobile version