El Salvador Ubah Hukum Bitcoin, Dorong Kenaikan Obligasi!

El Salvador baru-baru ini meraih perhatian dunia setelah legislator negara tersebut menyetujui perubahan signifikan terhadap undang-undang Bitcoin, yang mengarah pada lonjakan nilai obligasi negara tersebut. Perubahan tersebut dianggap sangat penting untuk memastikan kelancaran negosiasi pinjaman sebesar $1,4 miliar dari Dana Moneter Internasional (IMF).

Obligasi dolar El Salvador mencatatkan kenaikan 2,7 sen per dolar, dengan catatan yang jatuh tempo pada tahun 2054 kini diperdagangkan di angka 107 sen. Kenaikan ini menunjukkan optimisme investor terhadap kemungkinan El Salvador meraih kesepakatan dengan IMF, yang diharapkan akan disetujui dalam beberapa pekan mendatang. Barclays, melalui strategi analisnya Jason Keene, menyatakan, “Ini adalah undang-undang yang harus disahkan untuk mendapatkan pendanaan multilateral.”

Perubahan dalam undang-undang Bitcoin ini menjadikannya sebagai opsional bagi bisnis untuk menerima Bitcoin sebagai metode pembayaran. Selain itu, undang-undang ini juga mewajibkan pemerintah untuk membayar kewajiban domestik dan luar negeri dalam mata uang yang telah ditentukan saat penerbitan. Keputusan ini diperkirakan akan memengaruhi cara El Salvador berinteraksi dengan cryptocurrency di masa depan.

Hingga saat ini, El Salvador memiliki 6.049 Bitcoin dalam cadangannya, yang bernilai sekitar $636 juta. Meskipun terdapat perubahan hukum, Duta Besar El Salvador untuk Amerika Serikat, Milena Mayorga, memastikan bahwa negara tersebut tetap akan melanjutkan pembelian Bitcoin harian dan mempertahankan “ekosistem” yang mendukung aset digital.

El Salvador menjadi sorotan dunia ketika pada tahun 2021 menjadikannya sebagai negara pertama yang mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah bersama dengan dolar AS. Langkah ini mengantarkan Presiden Nayib Bukele menjadi sosok yang dikenal luas sebagai pelopor Bitcoin, meskipun bertentangan dengan posisi IMF yang menolak penggunaan cryptocurrency sebagai mata uang resmi.

Setelah melalui negosiasi yang panjang, Bukele akhirnya setuju untuk mengubah undang-undang guna memenuhi permintaan IMF. Keputusan ini tidak hanya berpotensi mempercepat proses pemulihan ekonomi El Salvador, tetapi juga telah membantu mengerek harga obligasi, beberapa di antaranya kini diperdagangkan di atas nilai nominal.

Dalam 12 bulan terakhir, obligasi El Salvador mencatatkan keuntungan sebesar 30%, yang merupakan tiga kali lipat dari rata-rata imbal hasil pada indeks obligasi sovereign emerging-market. Namun, meskipun obligasi dapat terus memberikan kinerja baik jika negara tersebut melaksanakan reformasi ekonomi lebih lanjut, Thys Louw, seorang manajer portofolio di Ninety One UK Ltd, mengingatkan bahwa nilai berlebihan untuk kesepakatan dengan IMF telah terefleksikan dalam harga saat ini.

Dengan langkah ini, El Salvador menghadapi tantangan dan peluang serupa dalam dunia cryptocurrency dan pasar global. Penyesuaian terhadap hukum Bitcoin dan pembicaraan dengan IMF merupakan tahap penting dalam upaya negara itu untuk mencapai stabilitas ekonomi dan kepercayaan investor. Peluang untuk pertumbuhan lebih lanjut tetap ada, namun diimbangi dengan berbagai risiko yang mungkin muncul seiring dengan dinamika pasar keuangan.

Exit mobile version