Astronaut Terjebak di Angkasa, Berusaha Ingat Rasanya Berjalan

NEEDHAM – Astronot asal Massachusetts, Suni Williams, menghadapi tantangan yang tidak terduga setelah terjebak di luar angkasa selama hampir tujuh bulan. Dalam sesi tanya jawab dengan siswa-siswa di Needham High School, tempat ia menempuh pendidikan sebelum menjadi astronaut, Williams mengungkapkan kerinduan dan kesulitan yang dialaminya, termasuk mencoba mengingat kembali bagaimana rasanya berjalan di Bumi.

Menurut Williams, pengalaman berada dalam gravitasi mikro di luar angkasa memberikan sensasi unik yang mirip dengan berenang atau terbang. “Saya sudah berada di sini cukup lama sekarang, saya mencoba mengingat apa rasanya berjalan. Saya belum berjalan. Saya belum duduk. Saya belum berbaring. Anda tidak perlu. Anda dapat menutup mata dan melayang di mana saja di sini,” katanya.

Wilayah luar angkasa, yang seharusnya hanya menjadi kunjungan selama delapan hingga sepuluh hari, mengalami penundaan yang signifikan. Williams dan astronaut Butch Wilmore awalnya memperkirakan perjalanan mereka akan berlangsung lebih lama dari yang direncanakan, tetapi tidak mengantisipasi penundaan yang begitu panjang. “Ini sedikit mengejutkan, sebenarnya,” ungkapnya. “Kami tahu bahwa mungkin akan berlangsung sekitar sebulan, tetapi masa tinggal yang diperpanjang ini sedikit berbeda.”

Meskipun terjebak di ruang angkasa, Williams mengaku tetap dapat menjalin komunikasi dengan keluarganya, terutama dengan ibunya yang semakin tua. Ia mengungkapkan pentingnya menjaga hubungan dengan keluarga, “Saya berbicara dengan ibu saya hampir setiap hari. Hanya untuk memeriksa kabar dan melihat bagaimana keadaannya. Jadi ini sedikit berbeda dari hubungan yang mungkin kami rencanakan selama beberapa bulan terakhir. Namun, kami bisa mengelolanya.”

Selama tinggal di luar angkasa, Williams dan Wilmore telah menghadapi tantangan teknis yang mengharuskan mereka tinggal lebih lama. Penundaan ini disebabkan oleh masalah dengan kendaraan Starliner yang membuat NASA mengambil keputusan untuk menjaga kedua astronaut tersebut tetap berada di luar angkasa. Mereka berharap dapat kembali ke Bumi pada misi yang direncanakan menggunakan SpaceX Crew-10, yang diperkirakan akan diluncurkan pada akhir Maret atau April. “Kami tidak dapat kembali ke Bumi hingga kami menyelesaikan periode serah terima,” tambah Williams.

Meskipun masa tinggalnya di luar angkasa lebih lama dari yang direncanakan, Williams merasa tidak terisolasi berkat kesibukannya serta kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang-orang di rumah. Ia berbagi bahwa pengalaman ini telah mengubah hubungan pribadinya dengan keluarganya. Dengan berbagai kegiatan di luar angkasa, dia mampu beradaptasi dengan situasi yang ada.

Berikut adalah beberapa poin utama tentang pengalaman Williams di luar angkasa:

1. Williams merindukan sensasi berjalan dan merasa seperti sedang berenang atau terbang.
2. Perjalanan seharusnya berlangsung delapan hingga sepuluh hari, tetapi telah berlangsung hampir tujuh bulan.
3. Ia menjaga komunikasi rutin dengan keluarganya, terutama ibunya, untuk tetap terhubung.
4. Masalah teknis dengan Starliner menyebabkan penundaan dan ketidakpastian dalam kembali ke Bumi.
5. Williams menyebut bahwa kesibukannya di luar angkasa membantunya merasa tidak terisolasi.

Pengalaman Suni Williams dan segala tantangan yang dihadapinya menunjukkan ketahanan dan dedikasi seorang astronaut yang terpaksa beradaptasi dengan keadaan yang tidak terduga. Kini, semua perhatian tertuju pada bagaimana Williams dan Wilmore akan menyelesaikan misi mereka dan kembali ke kehidupan normal di Bumi setelah begitu lama terikat dengan kehidupan di luar angkasa.

Exit mobile version