Bikin Geger! Ini Profil Pendiri DeepSeek, Rival Google-Nvidia CS

Nama DeepSeek kini menjadi sorotan di kalangan pemangku kepentingan pasar global, termasuk perusahaan-perusahaan besar seperti Google, Microsoft, dan Nvidia. Keberadaan perusahaan yang berbasis di China ini telah dipandang sebagai pendorong utama fluktuasi yang signifikan pada kinerja saham perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka. Informasi ini diungkapkan dalam laporan yang dipublikasikan oleh BBC, yang menunjukkan bahwa popularitas mendadak DeepSeek telah mengejutkan pasar saham di Eropa dan Amerika Serikat.

Dalam beberapa hari terakhir, pasar saham mengalami dampak negatif yang besar. Pada 27 Januari 2024, Nvidia, produsen chip AI terkemuka, mengalami penurunan sebesar 16,9%. Penurunan serupa juga terjadi pada saingan beratnya, Broadcom, yang merosot hingga 17,4%. Selain itu, raksasa teknologi lainnya seperti Microsoft turun 2,14%, dan Alphabet, induk perusahaan Google, merosot lebih dari 4%. Di Eropa, ASML, perusahaan perangkat keras chip asal Belanda, menyaksikan penurunan lebih dari 7% pada harga sahamnya, sementara Siemens Energy anjlok hingga seperlima.

Perusahaan DeepSeek, yang didirikan pada tahun 2023 di Hangzhou oleh Liang Wenfeng, mendapati dirinya berada di pusat perhatian saat perusahaan-perusahaan teknologi besar merugi. Tapi siapa sebenarnya sosok di balik DeepSeek ini?

Liang Wenfeng, pria berusia 40 tahun yang lulus dari jurusan Teknik Informasi dan Elektronik, memiliki visi yang unik dalam menerapkan teknologi AI. Sebelum mendirikan DeepSeek, ia juga aktif dalam mendirikan hedge fund yang mendukung pengembangan perusahaannya. Menariknya, kegiatan Wenfeng dalam mengumpulkan stok chip Nvidia A100—yang sekarang dilarang untuk diekspor ke China—menjadi salah satu faktor yang memicu lahirnya DeepSeek. Diperkirakan, Wenfeng mengumpulkan sekitar 50.000 unit chip tersebut dan merencanakan untuk menggabungkannya dengan chip berbiaya rendah yang masih bisa diimpor, menciptakan solusi yang inovatif bagi tantangan saat ini.

Peningkatan ketertarikan terhadap DeepSeek tidak hanya terlihat dari fluktuasi saham, tetapi juga dari kemunculan Wenfeng dalam berbagai pertemuan industri. Belum lama ini, ia terlihat menghadiri pertemuan antara teknologi dan para pemimpin pemerintah, termasuk Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang. Dalam wawancaranya pada Juli 2024 dengan The China Academy, Wenfeng mengungkapkan ketidakpercayaannya terhadap tanggapan pasar terhadap model AI yang telah dikembangkan oleh perusahaannya.

“Tidak menyangka bahwa penetapan harga akan menjadi isu yang begitu sensitif. Kami hanya mengikuti ritme kami sendiri, menghitung biaya, dan menetapkan harga sesuai perhitungan tersebut,” ungkapnya.

Melihat profil Liang Wenfeng dan keberadaan DeepSeek, banyak pengamat industri percaya bahwa perusahaan ini dapat menjadi pesaing serius dalam ranah kecerdasan buatan. Dengan strategi inovatifnya, DeepSeek tidak hanya berpotensi untuk merusak dominasi pasar yang telah lama dikuasai oleh Google dan Microsoft, tetapi juga memicu perubahan dinamis dalam industri teknologi secara keseluruhan.

Kemunculan DeepSeek menjadi peringatan bagi aktor besar dalam industri teknologi bahwa persaingan di era digital ini semakin ketat. Penetapan harga dan akses teknologi yang lebih terbuka menjadi isu penting yang perlu diperhatikan setiap perusahaan. Dengan inovasi serta pendekatan unik yang ditujukan untuk menjawab tantangan pasar, DeepSeek diharapkan akan terus menjadi sorotan dalam beberapa tahun mendatang, dan mungkin memicu lebih banyak perubahan dalam cara dunia teknologi beroperasi.

Exit mobile version