Literasi

Sistem Pengendalian Manajemen: Pengertian, Fungsi, dan Manfaat

Sistem pengendalian manajemen sangat penting dalam konteks perusahaan modern, karena berfungsi sebagai kerangka kerja yang mendukung pengelolaan para manajer dalam mencapai tujuan strategis perusahaan. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian sistem pengendalian manajemen, fungsinya, manfaat, unsur-unsur, tahapan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi sistem tersebut.

Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen

Sistem pengendalian manajemen adalah bagian dari ilmu perilaku terapan, yang mengarahkan organisasi menuju tujuan yang telah ditetapkan. Anthony dan Reece (1984) mendefinisikan sistem ini sebagai alat untuk mengendalikan aktivitas perusahaan agar dapat mencapai strategi yang sesuai dengan tujuan perusahaan. Sementara itu, Suadi (1999) lebih lanjut menguraikan bahwa sistem ini terdiri dari berbagai sub-sistem yang saling terkait, termasuk penganggaran, pemrograman, pelaporan, akuntansi, dan pertanggungjawaban.

Sistem ini bertujuan untuk memastikan bahwa perusahaan dapat beroperasi dengan efisien, efektif, dan produktif. Beberapa komponen inti dalam sistem pengendalian manajemen meliputi:

  • Work (Pekerjaan)
  • Employee (Tenaga Kerja)
  • Relationship (Hubungan)
  • Environment (Lingkungan)

Sistem ini juga memiliki ciri-ciri penting, seperti kemampuan untuk mengendalikan seluruh sumber daya, memberikan evaluasi terintegrasi, dan fokus pada orientasi manusia.

Fungsi Sistem Pengendalian Manajemen

Sistem pengendalian manajemen memiliki beragam fungsi yang mendasar bagi perusahaan, antara lain:

  1. Menyusun perencanaan strategis.
  2. Memfasilitasi koordinasi antar bagian perusahaan.
  3. Meningkatkan komunikasi informasi antara akuntansi dan manajemen.
  4. Menjadi dasar pengambilan keputusan.
  5. Memotivasi karyawan untuk berperilaku sesuai dengan nilai dan norma perusahaan.
  6. Mengontrol operasional perusahaan.
  7. Mengevaluasi kinerja sumber daya.
  8. Meningkatkan sistem akuntabilitas.
  9. Melindungi aset perusahaan.
  10. Mengelola kegiatan secara efisien dan efektif.

Fungsi-fungsi ini bertujuan untuk memastikan perusahaan dapat beradaptasi dan berkembang sesuai dengan kondisi yang ada.

Manfaat dari Sistem Pengendalian Manajemen

Sistem pengendalian manajemen memberikan sejumlah manfaat signifikan bagi perusahaan:

  1. Memantau kemajuan program yang sedang dijalankan perusahaan.
  2. Mengidentifikasi penyimpangan dalam pelaksanaan aktivitas.
  3. Memastikan waktu dan sumber daya digunakan secara optimal.
  4. Menganalisis faktor penyebab penyimpangan.
  5. Memberikan ruang bagi supervisi untuk merenungkan pekerjaan.
  6. Mengumpulkan perspektif dari berbagai pihak.
  7. Mendukung anggota perusahaan dalam aspek personal dan pekerjaan.
  8. Membantu memastikan kualitas pekerjaan memenuhi standar.
  9. Meminimalkan masalah yang dihadapi anggota perusahaan baik pribadi maupun profesional.

Dengan manfaat ini, perusahaan dapat meningkatkan performa secara keseluruhan dan membuat keputusan yang lebih baik.

Unsur dari Sistem Pengendalian Manajemen

Sistem pengendalian manajemen terdiri dari beberapa unsur yang berinteraksi satu sama lain:

  1. Detektor: Alat untuk mengidentifikasi kondisi yang terjadi dalam suatu proses.
  2. Selektor: Alat yang menilai signifikansi informasi yang telah terdeteksi.
  3. Efektor: Mekanisme yang mendorong tindakan perbaikan bila aktivitas tidak sesuai pedoman.
  4. Komunikator: Saluran yang digunakan untuk mentransmisikan informasi antara bagian-bagian dalam sistem.

Keempat unsur ini harus bekerja sama secara sinergis agar proses sistem pengendalian manajemen dapat berjalan dengan baik.

Tahapan dari Sistem Pengendalian Manajemen

Dalam pelaksanaan sistem pengendalian manajemen, terdapat empat tahapan penting:

  1. Pemrograman: Proses menyusun program untuk menghitung estimasi sumber daya yang dibutuhkan.
  2. Penganggaran: Proses perencanaan yang dinyatakan dalam satuan keuangan, dirancang untuk periode tertentu.
  3. Operasi dan Akuntansi: Pendokumentasian aliran sumber daya dan pendapatan yang terjadi dalam perusahaan.
  4. Laporan dan Analisis: Pengkajian strategi untuk penyesuaian kebijakan dan program yang relevan untuk masa depan.

Setiap tahapan memiliki saling ketergantungan, sehingga pengelolaan yang baik pada setiap langkah adalah kunci keberhasilan sistem pengendalian manajemen.

Faktor yang Mempengaruhi Sistem Pengendalian Manajemen

Beberapa faktor dapat memengaruhi efektivitas sistem pengendalian manajemen, antara lain:

  1. Ukuran dan Penyebaran Enterprise: Perbedaan ukuran perusahaan mempengaruhi kompleksitas sistem kontrol.
  2. Struktur Organisasi, Delegasi, dan Desentralisasi: Tingkat desentralisasi memengaruhi bagaimana kontrol dilakukan di seluruh organisasi.
  3. Sifat dan Pembagian Operasi: Di mana struktur suatu perusahaan ditentukan berdasarkan produk atau operasi yang menjadikan sistem pengendalian dapat berbeda.
  4. Jenis Pusat Tanggung Jawab: Mengatur pengukuran biaya dan keuntungan sesuai dengan sub-unit dalam perusahaan.
  5. Persepsi individu: Sikap dan pandangan karyawan terhadap sistem dapat mempengaruhi efektivitasnya.

Setiap perusahaan harus mempertimbangkan faktor-faktor ini untuk merancang dan mengimplementasikan sistem pengendalian manajemen yang efektif dan efisien.

Sistem pengendalian manajemen menjadi alat vital dalam memastikan perusahaan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, serta mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Melalui pengertian, fungsi, manfaat, unsur, tahapan, dan faktor yang mempengaruhi sistem ini, perusahaan dapat merancang pendekatan yang lebih baik dalam manajemen dan pengendalian untuk mendukung pertumbuhannya di masa depan.

Spada adalah portal berita yang menghadirkan berbagai informasi pembelajaran lintas kategori dengan gaya penyajian yang sederhana, akurat, cepat, dan terpercaya.

Berita Terkait

Back to top button