Sains

Perusahaan AI Perplexity Ajukan Tawaran Baru Akuisisi TikTok!

Perplexity AI, sebuah perusahaan teknologi yang mengembangkan mesin pencari berbasis kecerdasan buatan, baru-baru ini mengguncang industri dengan mengajukan tawaran akuisisi terbaru untuk TikTok, platform media sosial yang saat ini dimiliki oleh ByteDance dari China. Tawaran terbaru ini bertujuan untuk menciptakan sinergi antara Perplexity dan TikTok US, dengan tujuan memberikan struktur kepemilikan yang lebih menguntungkan bagi pemerintah Amerika Serikat.

Dalam bid proposal yang direvisi, Perplexity mencanangkan untuk memberikan hingga 50% kepemilikan entitas baru kepada pemerintah AS. Tawaran ini datang setelah perhatian besar pemerintah terhadap isu keamanan nasional yang berhubungan dengan aplikasi TikTok, yang telah menjadi sorotan utama di kalangan pengambil kebijakan. Menurut laporan dari TechCrunch, tawaran ini dirancang untuk mengatasi kekhawatiran yang pernah dilontarkan oleh pemerintahan sebelumnya mengenai privasi dan perlindungan data pengguna.

Keputusan Perplexity untuk merevisi tawarannya tidak lepas dari masukan kritis yang diterima setelah administrasi pemerintahan Donald Trump sebelumnya menuntut agar TikTok dijual atau menghadapi potensi larangan di AS. Dalam konteks ini, Perplexity tidak hanya berusaha untuk menjawab tuntutan pemerintah, tetapi juga merancang strategi yang menguntungkan untuk semua pihak yang terlibat. Hal ini penting mengingat TikTok telah melewati tenggat waktu pada 19 Januari 2025 untuk berpisah dari ByteDance, namun Presiden Trump mengeluarkan perintah eksekutif untuk memberikan perpanjangan waktu selama 75 hari.

Tawaran ini, jika diterima, diharapkan akan memberi dampak signifikan bagi seluruh ekosistem digital di AS. Berikut adalah beberapa poin kunci dari tawaran akuisisi Perplexity:

  1. Kepemilikan Bersama: Pemerintah AS menerima hingga 50% kepemilikan dari entitas baru, memberikan mereka kontrol yang lebih besar atas operasi TikTok di negara tersebut.

  2. Potensi Valuasi: Setelah penawaran umum perdana (IPO) yang diperkirakan bernilai sekitar US$300 juta, struktur baru ini akan membantu memahami nilai sebenarnya dari TikTok dan Perplexity dalam konteks pasar AS yang lebih luas.

  3. Keberlanjutan TikTok: Dalam menghadapi regulasi yang ketat, proposal ini bertujuan untuk memberikan masa depan yang lebih stabil bagi TikTok di AS, terutama dalam konteks keamanan data dan privasi pengguna.

  4. Dukungan dari Pemerintah: Tawaran ini juga menunjukkan upaya pemerintah untuk terlibat langsung dalam keputusan strategis yang bisa mempengaruhi industri teknologi di dalam negeri. Dengan adanya pengawasan yang lebih ketat, pemerintah diharapkan dapat mencegah potensi ancaman yang mungkin timbul dari aplikasi yang berbasis di luar negeri.

Para analis memperkirakan bahwa tawaran ini akan menjadi sorotan utama di tengah ketidakpastian yang melanda industri teknologi. Meskipun ada banyak tantangan yang harus dihadapi terkait dengan akuisisi ini, sinergi antara teknologi AI yang dimiliki Perplexity dan platform social media seperti TikTok dapat membuka peluang baru bagi inovasi dan layanan.

ByteDance, selaku induk perusahaan TikTok, tetap akan mempertahankan sebagian kepemilikan dalam entitas baru ini, menciptakan situasi di mana kolaborasi dapat terjadi meski ada pemisahan formal dari kontrol langsung oleh perusahaan asal China tersebut. Rencana merger ini juga dapat dilihat sebagai langkah positif untuk menciptakan hubungan yang lebih baik antara perusahaan teknologi asing dan pasar AS.

Dengan berbagai dinamika yang terjadi, tawaran akuisisi Perplexity terhadap TikTok tidak hanya menjadi pembicaraan di kalangan investor, tetapi juga di tingkat pemerintahan. Langkah ini diharapkan mampu menjawab segala keraguan dan kekhawatiran yang selama ini menghantui kebijakan digital Amerika Serikat.

Spada adalah portal berita yang menghadirkan berbagai informasi pembelajaran lintas kategori dengan gaya penyajian yang sederhana, akurat, cepat, dan terpercaya.

Berita Terkait

Back to top button