Neraca lajur adalah salah satu komponen penting dalam proses akuntansi yang akan memudahkan penyusunan laporan keuangan suatu perusahaan. Dalam dunia akuntansi, laporan keuangan yang disusun dengan baik sangat penting bagi pemangku kepentingan, termasuk manajemen, investor, dan pihak audit. Neraca lajur berfungsi untuk merangkum dan mengorganisir data keuangan dengan cara yang sistematis, sehingga proses pengolahan informasi menjadi lebih efisien.
Pengertian Neraca Lajur
Neraca lajur, dalam bahasa Inggris dikenal sebagai “worksheet,” merupakan lembar kerja yang digunakan untuk mencatat dan meringkas data akuntansi yang berkaitan dengan perusahaan selama satu periode tertentu. Penyusunan neraca lajur ini sangat bermanfaat sebagai langkah awal sebelum membuat laporan keuangan yang lebih formal, seperti laporan laba rugi dan neraca.
Structur dari neraca lajur terdiri dari 10 kolom, meliputi nomor akun, nama akun, saldo debit, saldo kredit, serta kolom untuk penyesuaian. Penyusunan neraca lajur ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua laporan keseimbangan akuntansi berjalan dengan baik; oleh sebab itu, penting untuk melakukan pemeriksaan terhadap saldo yang ada.
Tujuan Pembuatan Neraca Lajur
Pembuatan neraca lajur memiliki beberapa tujuan yang mendasar. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Memudahkan Penyusunan Laporan Keuangan
Salah satu tujuan utama dari neraca lajur adalah untuk membantu perusahaan dalam menyusun laporan keuangan secara lebih sistematis. Dengan merangkum semua data keuangan dalam satu lembar kerja, penyusun laporan keuangan dapat lebih cepat dan efisien dalam melakukan penyusunan, tanpa harus mengumpulkan data dari berbagai buku besar secara terpisah.
2. Sarana Menggolongkan dan Meringkas Informasi Neraca Saldo
Neraca lajur juga berfungsi sebagai sarana untuk menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo. Dengan melakukan pengelompokan sesuai jenis akun, perusahaan bisa mendapatkan gambaran yang jelas mengenai posisi keuangan dan memudahkan saat melakukan verifikasi data keuangan.
3. Meminimalisir Kesalahan
Penyusunan neraca lajur yang sederhana dan sistematis dapat membantu meminimalisir terjadinya kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan. Dengan mengorganisir data dengan baik, perusahaan bisa lebih mudah menemukan kesalahan yang mungkin terjadi dalam pembukuan.
4. Memperkirakan Hal yang Mungkin Akan Terjadi
Pemilik bisnis dapat menggunakan neraca lajur untuk memperkirakan kebutuhan dan keputusan terkait operasi perusahaan ke depan. Dengan melihat saldo kas dan utang, perusahaan bisa membuat keputusan strategis tentang bagaimana mengelola keuangannya.
Fungsi Neraca Lajur
Berikut adalah beberapa fungsi neraca lajur dalam proses akuntansi:
a) Digunakan untuk Meringkas Data
Neraca lajur berfungsi untuk meringkas data dari buku besar sehingga data keuangan perusahaan dapat dipresentasikan dalam bentuk yang lebih ringkas dan mudah dipahami.
b) Mengevaluasi Transaksi yang Ada
Melalui neraca lajur, perusahaan dapat melakukan evaluasi terhadap transaksi yang telah dilakukan selama periode akuntansi tertentu. Pembandingan saldo sebelum dan setelah dapat memberikan informasi berharga untuk manajemen.
c) Sarana Menyusun Laporan
Neraca lajur menjadi dasar bagi pembuatan laporan keuangan formal, seperti laporan laba rugi dan neraca. Dengan memanfaatkan informasi dari neraca lajur, penyusunan laporan keuangan dapat dilakukan lebih efisien.
d) Prosedur Perusahaan yang Kredibel
Pencatatan yang akurat dalam neraca lajur dapat meningkatkan kredibilitas perusahaan di mata investor dan pihak lain. Hal ini juga memudahkan proses audit di masa mendatang.
Contoh Neraca Lajur dan Cara Membuat Neraca Lajur
Untuk membuat neraca lajur, langkah-langkah berikut biasanya diikuti:
1. Membuat Format Neraca
Format neraca lajur terdiri dari 10 kolom yang mencakup nomor akun, nama akun, saldo debit, saldo kredit dan kolom untuk penyesuaian. Penataan format yang terstruktur membantu dalam pengisian data secara sistematis.
2. Mengisi Nomor Akun dan Nama Akun
Setelah format disiapkan, langkah selanjutnya adalah mengisi nomor dan nama akun. Pengisian ini dilakukan berdasarkan urutan dari yang terkecil hingga terbesar, dimulai dari aset, kewajiban, hingga ekuitas.
3. Mengisi Kolom Jurnal Penyesuaian
Selanjutnya, kolom untuk jurnal penyesuaian diisi berdasarkan transaksi yang terjadi di akhir periode. Hal ini membantu untuk mengetahui saldo terakhir setelah penyesuaian dilakukan.
4. Menambahkan Nominal Pada Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Pada tahap ini, nominal dari neraca saldo yang sudah disesuaikan ditambahkan. Akun yang terkena penyesuaian merupakan fokus dalam perhitungan ini.
5. Mengisi Kolom Neraca dan Laba Rugi
Terakhir, kolom neraca dan laba rugi diisi berdasarkan informasi yang telah dikumpulkan. Integral dari fitur ini adalah menentukan profit atau rugi selama periode yang dilaporkan.
Contoh Soal Neraca Lajur
Mari kita lihat contoh soal untuk menambah pemahaman mengenai pengisian neraca lajur. Misalnya, PD. BMA memiliki neraca saldo dan jurnal penyesuaian. Berdasarkan data tersebut, penyusunan neraca lajur dengan 8, 10, dan 12 kolom dapat dilakukan dengan cara menggabungkan sisi debit dan kredit serta melakukan evaluasi terhadap saldo akun.
Proses penyelesaian ini melibatkan pengurangan atau penambahan berdasarkan informasi dan nominal yang tertera dalam neraca saldo dan jurnal penyesuaian untuk mendapatkan saldo yang benar.
Data dan informasi neraca lajur ini mempermudah auditor dalam memeriksa laporan keuangan dan memberikan wawasan terkait kesehatan finansial sebuah perusahaan. Oleh karena itu, neraca lajur tidak hanya menjadi alat penyusun laporan keuangan, tetapi juga sebagai instrumen untuk pengambilan keputusan strategis bagi manajemen perusahaan.