Pengertian Ketahanan Pangan Menurut Para Ahli: Faktor & Tantangan

Makanan adalah kebutuhan primer bagi manusia, yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Tanpa pangan, individu tidak hanya akan merasakan kelaparan, tetapi juga kehilangan energi yang dibutuhkan untuk menjalani berbagai aktivitas. Oleh karena itu, ketahanan pangan menjadi isu krusial bagi suatu bangsa. Ketahanan pangan dapat didefinisikan sebagai kemampuan suatu negara atau individu untuk mendapatkan akses yang memadai terhadap makanan berharga secara aman, bergizi, dan sesuai dengan preferensi serta kebutuhan mereka. Dalam konteks ini, ketahanan pangan melingkupi beberapa aspek penting yang diakui oleh berbagai ahli di bidangnya.

Pengertian Ketahanan Pangan Menurut Para Ahli

Kekhawatiran terkait ketahanan pangan mulai dibahas lebih serius pada tahun 1943, di mana konsep dihasilkan dari Konferensi Pangan dan Pertanian. Sejak itu, banyak ahli yang mencoba mendefinisikan ketahanan pangan. Sebagai contoh, United Nations Committee on World Food Security mengartikan ketahanan pangan sebagai kondisi di mana setiap individu memiliki akses fisik, sosial, dan ekonomi untuk memperoleh makanan yang memadai dan bergizi. Di sisi lain, Food and Agriculture Organization (FAO) menekankan bahwa akses terhadap pangan tidak boleh berisiko kehilangan anggota rumah tangga dan pangan itu sendiri. Selain itu, FIVIMS mendefinisikan ketahanan pangan sebagai kondisi di mana setiap individu memiliki akses yang memadai dan aman terhadap pangan yang mendukung kehidupan sehat dan aktif.

Dalam konteks regulasi Indonesia, berdasarkan UU Pangan No 18 Tahun 2012, ketahanan pangan ditujukan untuk memastikan bahwa kebutuhan pangan individu hingga kepada tingkatan negara dapat terpenuhi. Secara umum, ketahanan pangan bukan hanya seputar ketersediaan pangan, tetapi juga akses yang aman dan terjangkau bagi masyarakat. Manakala pangan tersedia dengan baik, masyarakat pun dapat hidup sehat dan produktif.

Faktor-faktor yang Memengaruhi Ketahanan Pangan

Untuk mencapai ketahanan pangan, terdapat beberapa faktor yang berperan, baik yang bersifat positif maupun negatif.

Tantangan Mencapai Ketahanan Pangan

Meskipun sudah terdapat berbagai upaya, tantangan untuk mencapai ketahanan pangan tetap ada. Salah satunya adalah degradasi lahan, yang menurut data diperkirakan mencapai 40 persen lahan pertanian di dunia mengalami penurunan kualitas. Hasil pertanian yang menurun dapat mengakibatkan krisis pangan yang serius.

Selain itu, ancaman dari hama dan penyakit pertanian dapat mempengaruhi hasil produksi, yang pada gilirannya memengaruhi ketersediaan pangan. Contoh nyata adalah penyakit tanaman, seperti Ug99, yang dapat menginfeksi tanaman gandum secara masif, mengancam ketahanan pangan global.

Masalah defisit air adalah tantangan lain yang sangat signifikan. Kemunduran cadangan air tanah di negara-negara besar seperti Cina dan India telah berimplikasi pada penurunan produktivitas pertanian, berpotensi mengganggu pasokan pangan secara luas.

Bencana alam yang berkaitan dengan perubahan iklim, seperti kekeringan dan banjir, menjadi faktor penghambat utama bagi produksi pangan. Fenomena cuaca ekstrem ini diprediksi akan semakin meningkat dan berdampak pada stabilitas ketahanan pangan di banyak negara.

Secara keseluruhan, ketahanan pangan adalah konsep yang lebih dari sekedar ketersediaan makanan. Hal ini mencakup akses, keamanan, serta stabilitas ekonomi untuk memastikan individu dapat memperoleh makanan yang bergizi dengan cara yang aman. Dalam upaya mencapai ketahanan pangan, penting bagi kita untuk memahami semua faktor yang terlibat serta tantangan yang perlu diatasi untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian, kita dapat berkontribusi lebih baik dalam menciptakan sistem pangan yang berkelanjutan dan memastikan bahwa setiap individu di seluruh dunia memperoleh akses yang baik terhadap pangan yang diperlukan untuk kelangsungan hidup mereka.

Exit mobile version