Literasi

Pengertian Bank Sentral: Sejarah, Tugas, dan Peranannya

Pengertian Bank Sentral – Dalam arti sebenarnya, bank sentral adalah sebuah instansi maupun lembaga keuangan yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter serta menciptakan tingkat aktivitas ekonomi yang stabil pada suatu negara. Keberadaan bank sentral sangat penting bagi perekonomian, karena berfungsi untuk menjaga stabilitas mata uang, mengendalikan inflasi, serta mengawasi sektor perbankan dan sistem keuangan secara keseluruhan. Di Indonesia, peran ini diemban oleh Bank Indonesia.

Pengertian Bank Sentral

Secara umum, bank sentral adalah instansi yang memiliki tanggung jawab atas kebijakan moneter sebuah negara. Tugas utamanya adalah menjaga stabilitas harga dan nilai mata uang yang berlaku, dengan tujuan untuk mengendalikan inflasi dan menjaga keseimbangan antara jumlah barang dan uang yang beredar. Dalam konteks ini, Bank Indonesia berperan sebagai bank sentral yang independen dari pengaruh pemerintah dan pihak lain, kecuali yang diatur oleh undang-undang.

Sejarah Bank Sentral

Keberadaan bank sentral di Indonesia dimulai dengan terbentuknya beberapa lembaga yang berfungsi sebagai bank sentral. Tercatat, terdapat tiga bank yang pernah memegang peran sebagai bank sentral: Bank Nasional Indonesia (BNI), De Javasche Bank, dan Bank Indonesia.

De Javasche Bank: Bank Sentral Pertama di Indonesia

De Javasche Bank didirikan pada tahun 1828 di masa penjajahan Hindia Belanda dan menjadi bank sentral pertama di Indonesia. Bank ini memegang peranan penting dalam mencetak dan mendistribusikan uang kertas, yaitu gulden Belanda, selama periode tersebut.

BNI 46: Bank Sentral yang Menerbitkan Oeang Republik Indonesia (ORI)

Setelah Indonesia merdeka, BNI 46 ditetapkan sebagai bank sentral yang menerbitkan Oeang Republik Indonesia pada tahun 1946. Namun, peran BNI sebagai bank sentral tidak bertahan lama karena keterbatasan aset dan tidak mampu mendistribusikan uang secara luas ke seluruh Indonesia.

Nasionalisasi De Javasche Bank dan BI Dipilih sebagai Bank Sentral

Pemerintah Indonesia menasionalisasi De Javasche Bank pada tahun 1951 dan mendirikan Bank Indonesia pada tahun 1953. Sejak itu, Bank Indonesia bertugas untuk mengatur moneter dan sistem pembayaran di Indonesia.

Tugas Bank Sentral

Bank sentral memiliki beberapa tugas utama yang harus dijalankan untuk menjaga stabilitas ekonomi, antara lain:

1. Menetapkan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter yang diterapkan oleh Bank Indonesia bertujuan untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar agar harga barang dan jasa tetap stabil serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Kerjasama dengan pemerintah juga diperlukan dalam hal ini untuk memastikan kebijakan fiskal yang sejalan.

2. Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran

Sistem pembayaran, baik tunai maupun non tunai, adalah bagian penting dari fungsi bank sentral. Bank Indonesia bertugas untuk mengeluarkan regulasi yang menjamin kelancaran dan keamanan sistem pembayaran.

3. Mengatur dan Mengawasi Perbankan

Bank Indonesia juga memiliki wewenang untuk melakukan pengawasan terhadap sektor perbankan guna menjaga stabilitas sistem keuangan. Pengawasan makroprudensial sangat penting untuk mencegah risiko sistemik yang bisa mengganggu perekonomian.

Wewenang Bank Sentral

Bank Indonesia sebagai bank sentral di Indonesia memiliki wewenang yang diatur dalam undang-undang, antara lain:

1. Kewenangan Membuat Kebijakan Moneter: Memutuskan tingkat suku bunga dan mengendalikan inflasi.

2. Kewenangan Mengatur Sistem Pembayaran: Menetapkan dan mengawasi sistem pembayaran, memberikan izin untuk penyelenggara sistem pembayaran.

3. Kewenangan Mengatur dan Mengawasi Perbankan: Memberikan sanksi kepada bank yang melanggar ketentuan serta mengawasi kegiatan perbankan.

Peranan Bank Indonesia sebagai Bank Sentral

Bank Indonesia memainkan lima peran utama dalam menjaga stabilitas sistem keuangan:

1. Kebijakan Moneter: Mengatur suku bunga untuk menciptakan stabilitas moneter yang berkelanjutan.

2. Kinerja Lembaga Keuangan: Mengawasi sektor perbankan untuk mencegah ketidakstabilan

3. Kelancaran Sistem Pembayaran: Menetapkan sistem pembayaran yang aman dan efisien.

4. Riset dan Pemantauan: Mengidentifikasi potensi ancaman terhadap stabilitas keuangan.

5. Lender of the Last Resort (LoLR): Memberikan likuiditas kepada bank yang menghadapi masalah likuiditas dalam situasi krisis.

Dengan demikian, peran bank sentral sangatlah vital. Bank Indonesia tidak hanya berfungsi sebagai pengatur moneter, tetapi juga bertindak sebagai pengawas dan pelindung sistem keuangan Indonesia. Kewenangan dan tugas yang diemban menuntut adanya kebijakan yang tepat dan responsif terhadap dinamika ekonomi yang terjadi. Dalam pengelolaan ini, diharapkan Bank Indonesia dapat terus menjadi lembaga yang menjaga stabilitas ekonomi negara dan mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.

Spada adalah portal berita yang menghadirkan berbagai informasi pembelajaran lintas kategori dengan gaya penyajian yang sederhana, akurat, cepat, dan terpercaya.

Berita Terkait

Back to top button