Pengertian Audit – Audit didefinisikan sebagai evaluasi yang dilakukan terhadap suatu organisasi, sistem, proses, atau produk. Proses audit dilakukan oleh auditor yang kompeten, objektif, dan independen. Tujuan dari audit adalah untuk memverifikasi apakah entitas yang diaudit telah mematuhi standar, regulasi, dan praktik yang berlaku. Dalam dunia bisnis, audit sering dikaitkan dengan laporan keuangan, di mana auditor akan menilai laporan tersebut untuk memastikan bahwa informasi yang disajikan mencerminkan keadaan finansial perusahaan dengan akurat.
Pengertian Audit Menurut Para Ahli
Berbagai pendapat ahli memberikan gambaran lebih dalam tentang audit:
Menurut Whittington dan Pann (2012), audit adalah pemeriksaan atas laporan keuangan oleh perusahaan akuntan publik yang independen, melalui observasi dan pemeriksaan dokumen untuk menentukan keakuratan laporan tersebut.
Arens dan Loebbecke (2003) mengungkapkan bahwa audit adalah pengumpulan dan evaluasi bukti informasi untuk menentukan kesesuaian dengan kriteria yang telah ditetapkan, dilakukan oleh auditor yang kompeten dan independen.
Di sisi lain, Konrath (2002) menjelaskan bahwa audit merupakan proses sistematis untuk mengevaluasi bukti asersi mengenai kegiatan ekonomi agar bisa berkomunikasi dengan pihak berkepentingan terhadap hasil tersebut.
Pendapat William F. Meisser Jr. (2003) menekankan pada evaluasi terhadap tindakan dan aktivitas ekonomi untuk menentukan kesesuaian dengan kriteria yang telah ditentukan, sama halnya dengan yang dinyatakan oleh Mulyadi (2002) yang menekankan pada keakuratan bukti yang diperoleh.
Sukrisno Agoes (2004) menekankan pentingnya audit sebagai pemeriksaan dalam memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan yang sudah disusun oleh manajemen.
Jenis–Jenis Audit
Audit dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa kategori:
Berdasarkan Audit yang Umum Dilakukan
- Audit Keuangan: Memeriksa kewajaran laporan keuangan dan kesesuaian dengan standar akuntansi.
- Audit Operasional: Mengkajii efisiensi dan efektivitas prosedur operasi standar organisasi.
- Audit Ketaatan: Menilai kesesuaian pihak yang diaudit dengan prosedur dan regulasi tertentu.
Berdasarkan Luasnya Pemeriksaan
- Pemeriksaan Umum: Audit menyeluruh atas laporan keuangan untuk memberikan opini kewajaran.
- Pemeriksaan Khusus: Audit terfokus pada aspek tertentu dari laporan keuangan seperti penerimaan kas.
Berdasarkan Pelaksana Audit
- Auditor Ekstren: Auditor independen dari luar perusahaan yang mengevaluasi laporan keuangan.
- Auditor Intern: Auditor yang bekerja di dalam organisasi untuk tujuan manajemen.
- Auditor Pajak: Memeriksa kepatuhan wajib pajak terhadap undang-undang perpajakan.
- Auditor Pemerintah: Menilai informasi keuangan organisasi pemerintah.
Kegiatan Audit
Proses audit terdiri dari beberapa kegiatan penting:
1. Proses Pengumpulan dan Evaluasi Bahan Bukti
Audit memerlukan pengumpulan bukti yang terukur untuk penilaian yang objektif.
2. Entitas Ekonomi
Audit ditujukan kepada kesatuan ekonomi berupa perusahaan atau divisi.
3. Menentukan Kesesuaian Informasi dengan Kriteria Penyimpangan
Ketidaksesuaian informasi harus ditentukan berdasarkan kriteria yang jelas.
4. Melaporkan Hasilnya
Laporan audit mencakup kesesuaian informasi dengan kriteria serta fakta-fakta yang relevan.
Perbedaan Audit dan Akuntansi
Meskipun seringkali disangka sama, audit dan akuntansi memiliki tujuan, metode, dan proses yang berbeda. Akuntansi berfokus pada pencatatan dan pengklasifikasian transaksi, sementara audit lebih kepada evaluasi dan validasi laporan keuangan yang dihasilkan dari akuntansi.
Fungsi dan Manfaat Audit
Audit memiliki banyak fungsi dan manfaat yang krusial bagi perusahaan:
1. Memeriksa Keakuratan Suatu Laporan Keuangan
Audit bertugas untuk menemukan kesalahan atau penipuan yang mungkin terjadi dalam laporan keuangan.
2. Memantau Sistem Jaringan
Auditor juga berperan dalam memantau sistem keuangan perusahaan dan melaporkan tindakan tidak etis yang mungkin terjadi.
3. Mencapai Tujuan Keuangan
Rekomendasi dari auditor dapat membantu perusahaan memperbaiki laporan dan mencapai tujuan finansial yang lebih baik.
4. Akuntabilitas dan Kredibilitas
Melalui audit, perusahaan dapat membangun reputasi dan meningkatkan nilai investasi.
Tahapan Pelaksanaan Audit
Audit yang baik mengikuti beberapa tahapan, yang meliputi:
1. Penerimaan Bahan
Pada tahap ini, auditor memastikan bahwa klien menyerahkan laporan keuangan yang siap diaudit.
2. Persiapan dan Perencanaan
Auditor perlu memahami industri klien dan menetapkan risiko sebelum melakukan audit.
3. Eksekusi Pelaksanaan
Auditor mengumpulkan dan menganalisis data untuk mengembangkan temuan audit.
4. Pelaporan
Auditor menyusun laporan yang mencakup hasil audit dan rekomendasi perbaikan.
5. Korektif Audit
Melakukan tindakan pencegahan untuk mencegah terjadinya masalah serupa di masa depan.
Standar Pelaksanaan
Dalam menjalankan audit, penting untuk mematuhi standard yang mengatur keahlian auditor, perencanaan, dan eksekusi di lapangan agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
Dengan pemahaman mendalam tentang audit, baik pengertian, jenis, fungsi, manfaat, serta prosedur yang terlibat, sebuah organisasi dapat memanfaatkan audit secara maksimal untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan. Audit yang dilakukan secara efektif tidak hanya meningkatkan kredibilitas laporan keuangan, namun juga berkontribusi pada pertumbuhan dan keberlanjutan operasional perusahaan.