Literasi

Pengertian Asas Tunai: Bandingkan dengan Akuntansi Akrual!

Asas tunai adalah salah satu metode akuntansi yang berperan penting dalam pengelolaan keuangan suatu perusahaan. Metode ini sederhana dan mudah dipahami, namun memiliki implikasi yang signifikan terhadap pelaporan keuangan. Pada dasarnya, asas tunai mengakui pendapatan dan biaya hanya ketika kas benar-benar diterima atau dibayarkan. Hal ini berbeda dengan akuntansi akrual, yang mencatat pendapatan dan biaya berdasarkan waktu terjadinya transaksi, tanpa memperhatikan kapan kas berpindah tangan. Mari kita telaah lebih dalam mengenai pengertian asas tunai, kelebihan dan kekurangan, serta perbandingannya dengan akuntansi akrual.

Pengertian Asas Tunai

Asas tunai, atau cash basis, didefinisikan sebagai sistem pencatatan transaksi yang mengakui pendapatan dan pengeluaran hanya ketika kas diterima atau dibayarkan. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dasar pengetahuannya terletak pada pencatatan yang dilakukan tanpa memperhatikan tanggal dan waktu, hanya berfokus pada arus kas aktual. Contohnya, pendapatan dari jasa atau barang baru akan diakui saat pembayaran diterima, bukan saat layanan diberikan atau barang diserahkan.

Konsep Dasar Asas Tunai

Asas tunai mencakup dua konsep utama, yaitu:

  • Pengakuan Pendapatan: Pendapatan hanya diakui saat uang tunai benar-benar diterima, sehingga tidak ada piutang yang dicatat dan risiko atas ketidakpastian piutang tak tertagih dihilangkan.
  • Pengakuan Biaya: Biaya dicatat hanya saat pembayaran tunai dilakukan. Dengan kata lain, biaya baru akan dikenali jika kas dikeluarkan.

Metode Asas Tunai

Metode pencatatan dalam asas tunai menggunakan saat transaksi kas terjadi. Misalnya, jika sebuah perusahaan penjualan menerima pembayaran setelah mengirimkan barang, pendapatan tersebut hanya dicatat setelah uang diterima. Situasi ini membuat pelaporan keuangan pada metode ini lebih straightforward, tetapi bisa menyesatkan dalam konteks arus kas yang akan datang.

Kelebihan Asas Tunai

Berikut beberapa kelebihan dari metode asas tunai:

  • Mudah dipahami dan diterapkan, sehingga cocok untuk usaha kecil atau individu.
  • Menjaga kontrol yang ketat pada arus kas, karena mencatat hanya saat uang bergerak.
  • Bisa memberikan gambaran yang lebih jelas tentang posisi kas saat ini tanpa adanya akumulasi piutang atau hutang.
  • Risiko terkait pendapatan tak tertagih berkurang karena pengakuan pendapatan hanya saat kas diterima.

Kekurangan Asas Tunai

Meskipun memiliki banyak keunggulan, asas tunai juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:

  • Tidak mencerminkan kinerja keuangan secara menyeluruh, terutama untuk perusahaan dengan banyak transaksi kredit.
  • Informasi keuangan bisa menyesatkan, karena laporan laba rugi dapat menunjukkan hasil yang tidak benar jika banyak pendapatan diharapkan tetapi belum diterima.
  • Sulit dalam mengambil keputusan manajemen karena tidak ada informasi mengenai piutang yang belum tertagih.

Asas Tunai vs. Akuntansi Akrual

Perbandingan antara asas tunai dan akuntansi akrual terletak pada cara masing-masing metode mengakui pendapatan dan biaya.

Pengertian Akuntansi Akrual

Akuntansi akrual adalah metode pencatatan yang mencatat semua transaksi saat mereka terjadi, di mana pendapatan diakui ketika barang atau jasa dikirim dan biaya diakui saat terjadi kewajiban untuk membayar. Metode ini lebih kompleks dan membutuhkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai akun piutang dan hutang.

Keuntungan Akuntansi Akrual

Penggunaan akuntansi akrual memiliki beberapa keuntungan, di antaranya:

  • Menciptakan gambaran yang lebih akurat mengenai kesehatan finansial perusahaan.
  • Memberi informasi yang lebih baik dan mendalam kepada manajemen untuk pengambilan keputusan.
  • Memungkinkan pelacakan yang lebih efektif terhadap utang dan piutang, yang penting bagi perencanaan arus kas.

Kekurangan Akuntansi Akrual

Namun, akuntansi akrual juga memiliki beberapa kekurangan:

  • Lebih kompleks dan mungkin memerlukan lebih banyak sumber daya dalam pelaksanaan dan pelaporan.
  • Dapat menimbulkan kebingungan terkait position kas aktual perusahaan, karena tidak semua transaksi dicatat saat terjadi kas.

Illustrasi Perbedaan dengan Contoh

Sebuah contoh nyata antara kedua metode ini adalah kasus penjualan mesin seharga $5.000. Dalam metode asas tunai, penjualan ini tidak akan dicatat sampai pelanggan memberikan uang. Sementara itu, dalam metode akrual, pendapatan ini akan dicatat pada saat mesin dijual, tanpa mempertimbangkan kapan uang akan diterima.

Begitu pula dengan pengeluaran, jika perusahaan menerima tagihan listrik sebesar $1.700, dalam asas tunai, jumlah ini hanya dicatat setelah benar-benar dibayar. Sedangkan, pada metode akrual, pengeluaran ini dicatat pada saat tagihan diterima.

Pertimbangan Khusus

Penting untuk dipahami bahwa baik asas tunai maupun akuntansi akrual memiliki tempatnya masing-masing dalam pengelolaan keuangan. Usaha kecil sering memilih asas tunai karena sederhana dan lebih mudah, sementara perusahaan besar atau yang terdaftar di bursa cenderung menggunakan akuntansi akrual untuk memenuhi standar pelaporan yang lebih ketat. Para investor juga perlu memahami implikasi dari metode yang digunakan perusahaan dalam mengevaluasi kondisi keuangan mereka.

Dari pembahasan ini, dapat disimpulkan bahwa asas tunai menawarkan kemudahan dalam pencatatan transaksi arus kas, namun ada baiknya untuk mempertimbangkan keakuratan laporan keuangan yang dibutuhkan dalam konteks pengambilan keputusan yang lebih strategis. Sementara akuntansi akrual memberikan gambaran yang lebih lengkap meskipun dengan tingkat kompleksitas yang lebih tinggi.

Spada adalah portal berita yang menghadirkan berbagai informasi pembelajaran lintas kategori dengan gaya penyajian yang sederhana, akurat, cepat, dan terpercaya.

Berita Terkait

Back to top button