Literasi

Pengertian Asas Dasar Penilaian: Fungsi dan Faktor Pentingnya

Asas dasar penilaian dalam konteks audit merujuk pada kebijakan dan pertimbangan profesional yang diterapkan oleh seorang auditor ketika memberikan pendapat berdasarkan informasi yang dikumpulkan selama proses audit. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), asas ini mengacu pada penilaian yang berdasarkan fakta dan bukti terkait peristiwa yang ada pada objek audit. Hal ini sangat penting untuk menjamin akurasi dan keandalan laporan audit yang dihasilkan.

Asas dasar penilaian tidak hanya terbatas pada satu aspek, melainkan mencakup berbagai elemen yang mempengaruhi bagaimana suatu penilaian dapat dilakukan. Misalnya, dalam situasi tertentu, auditor harus mengevaluasi kualitas sistem kontrol internal dan bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi hasil audit. Seorang auditor diharapkan tidak hanya mengandalkan gut feeling, namun lebih kepada fakta yang terukur, agar hasil yang disampaikan akurat dan objektif.

Dalam proses audit, kualitas penilaian auditor akan sangat bergantung pada kehandalan data yang dikumpulkan, serta pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh auditor tersebut. Keterampilan dan kehati-hatian dalam mengumpulkan bukti-bukti audit memiliki peran utama dalam menentukan validitas hasil audit.

Fungsi dari asas dasar penilaian adalah sangat kritikal. Biasanya, dalam konteks audit, judgment ini diperlukan karena auditor tidak mungkin melakukan audit menyeluruh terhadap semua bukti yang ada. Oleh karena itu, auditor harus memilih bukti yang relevan, yang akan menjadi dasar untuk mengeluarkan opini mengenai laporan keuangan yang diperiksa. Judgement yang tepat akan mempengaruhi hasil audit secara signifikan dan membantu mengurangi risiko kesalahan dalam laporan keuangan.

Auditor perlu untuk menerapkan beberapa pertimbangan dalam melakukan penilaian. Merujuk pada standar internasional (ISA 200), auditor perlu menentukan material dan risiko sebelum memulai audit. Hal ini melibatkan penerapan pertimbangan profesional, mempersiapkan rencana audit yang tepat, serta menilai kecukupan bukti audit yang didapat. Setiap keputusan yang dibuat auditor harus berdasarkan analisis kritis terhadap bukti yang ada, serta pengetahuan tentang potensi risiko yang dapat memengaruhi laporan keuangan.

Temuan yang relevan menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor kunci yang dapat memengaruhi asas dasar penilaian seorang auditor. Pertama adalah pengalaman auditor itu sendiri. Pengalaman yang luas akan meningkatkan kemampuan auditor dalam menilai situasi yang kompleks dan tidak terduga. Kedua, pengetahuan yang mendalam tentang bidang akuntansi dan auditing sangat penting. Auditor yang terus belajar dan memperoleh informasi terbaru akan dapat memastikan bahwa penilaian yang dilakukan didasarkan pada pengetahuan yang luas dan terkini.

Ketiga adalah tekanan ketaatan. Auditor junior, misalnya, seringkali menghadapi tekanan dari atasannya untuk mengikuti panduan yang mungkin tidak etis. Tekanan ini bisa mengurangi profesionalisme auditor dan membahayakan kualitas penilaiannya. Akibatnya, perlu adanya lingkungan kerja yang mendukung di mana auditor dapat bertanya tanpa rasa takut akan konsekuensi negatif.

Kompleksitas tugas yang dihadapi auditor juga dapat mempengaruhi penilaian. Ketika berhadapan dengan situasi yang sulit dan tidak terstruktur, auditor harus mampu menavigasi ketidakpastian ini dengan menggunakan pengalaman dan pengetahuan mereka untuk menghasilkan penilaian yang tepat.

Dalam proses audit, auditor berpegang pada prinsip-prinsip akuntansi yang mendasari penilaian mereka. Contohnya adalah prinsip biaya yang mengharuskan aktiva dan kewajiban dilaporkan berdasarkan harga perolehan, serta prinsip pengakuan pendapatan yang menyatakan bagaimana dan kapan pendapatan harus dicatat. Ketepatan dalam menerapkan prinsip-prinsip ini sangat penting dalam menghasilkan laporan keuangan yang akurat.

Beragam jenis audit, seperti audit operasional, audit ketaatan, dan audit laporan keuangan, masing-masing memiliki fokus yang berbeda, namun semuanya memerlukan asas dasar penilaian yang kuat dan akurat. Dalam melakukan audit tersebut, auditor harus memastikan bahwa semua transaksi telah dicatat dengan tepat, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku, dan memastikan bahwa tidak ada salah saji dalam laporan yang dihasilkan.

Ketika auditor melaksanakan asesmen mereka, terdapat tujuan tertentu yang ingin dicapai, termasuk kepastian bahwa semua transaksi telah dicatat, telah dikelola dengan akurat dan ada eksistensi yang valid dari semua harta dan kewajiban. Tujuan-tujuan ini bertujuan untuk menjaga integritas laporan keuangan dan memastikan bahwa laporan tersebut memberikan gambaran yang wajar tentang posisi keuangan perusahaan.

Akhirnya, dalam menjalankan tugas mereka, seorang auditor dituntut untuk memiliki kompetensi dan mampu menjalankan etika profesional dengan baik. Hal ini termasuk menjaga independensi dan skeptisisme profesional saat menjalankan setiap langkah audit. Setiap auditor seharusnya mempertahankan standar tinggi dalam menjalankan penilaian, karena hasil dari penilaian tersebut sangat berpengaruh tidak hanya kepada laporan audit itu sendiri, tetapi juga kepada stakeholders yang mengandalkan informasi dari laporan tersebut.

Secara keseluruhan, asas dasar penilaian adalah fundamental dalam audit yang berfungsi untuk menopang keutuhan dan keandalan informasi yang disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Aspek-aspek yang mempengaruhi asas dasar penilaian ini menekankan pentingnya pengalaman, pengetahuan, dan ketelitian dalam menjalankan proses auditor, sehingga hasil yang dihasilkan dapat dipercaya dan mencerminkan integritas serta kualitas perusahaan yang diaudit.

Spada adalah portal berita yang menghadirkan berbagai informasi pembelajaran lintas kategori dengan gaya penyajian yang sederhana, akurat, cepat, dan terpercaya.

Berita Terkait

Back to top button