Pengertian Amortisasi: Hitung Manfaat & Contoh Kasusnya

Pada dunia bisnis, istilah amortisasi menjadi salah satu konsep penting yang harus dipahami, baik oleh pengusaha maupun akuntan. Amortisasi berfungsi sebagai prosedur akuntansi yang merinci bagaimana suatu biaya dapat dikeluarkan seiring berjalannya waktu, khususnya pada aset tidak berwujud. Mari kita bahas lebih dalam mengenai pengertian amortisasi, cara menghitungnya, manfaat yang didapat, serta contoh kasus yang relevan.

Pengertian Amortisasi

Amortisasi berasal dari kata dalam bahasa Inggris, yaitu amortize yang berarti “membawa mati”. Dalam konteks keuangan, amortisasi merujuk pada proses pelunasan utang secara bertahap selama periode tertentu. Ini termasuk pembayaran angsuran yang mencakup pokok pinjaman beserta bunga. Selain itu, amortisasi juga digunakan untuk menggambarkan pengurangan nilai aktiva tidak berwujud, seperti paten dan lisensi, sejalan dengan umur ekonomis aset tersebut.

Amortisasi berbeda dengan depresiasi, meskipun kedua istilah ini sering dianggap sama. Sementara depresiasi berfokus pada penurunan nilai aset berwujud, amortisasi mengacu pada aset tidak berwujud. Penghapusan nilai dari aset tidak berwujud ini umumnya dilakukan dengan cara menyisihkan biaya ke dalam laporan laba rugi secara sistematis, sesuai dengan masa manfaat aset tersebut.

Cara Menghitung Amortisasi

Untuk menghitung amortisasi, peminjam perlu mengetahui jumlah pokok pinjaman, suku bunga, dan periode pembayaran. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa diambil:

Menghitung Amortisasi Pinjaman pada Bulan Pertama

  1. Kumpulkan data yang diperlukan: pokok pinjaman, suku bunga, dan jangka waktu pinjaman.
  2. Siapkan lembar kerja (seperti Microsoft Excel) untuk mencatat data. Kolom yang perlu disiapkan mencakup bulan, pembayaran pokok, pembayaran bunga, total angsuran, dan saldo pinjaman.
  3. Tentukan jumlah angsuran. Rumus yang digunakan adalah:
    Jumlah Angsuran = P x (i / 12) / (1 – (1 + (i / 12))^-t), di mana P adalah pokok pinjaman, i adalah suku bunga, dan t adalah tenor pinjaman.
  4. Hitung bunga angsuran untuk bulan pertama dengan rumus:
    Bunga Angsuran = Pokok Pinjaman Bulan Sebelumnya x Suku Bunga x (30/360).
  5. Hitung cicilan pokok dengan mengurangkan total angsuran dan bunga angsuran.
  6. Hitung saldo pinjaman dengan mengurangi saldo bulan sebelumnya dengan cicilan pokok yang dibayar.

Dengan langkah-langkah ini, pelaku usaha dapat memantau alokasi pembayaran utang dan bagaimana saldo utang berkurang seiring waktu.

Manfaat Amortisasi

Amortisasi menawarkan berbagai manfaat bagi perusahaan, antara lain:

Contoh Kasus Amortisasi

Agar lebih mudah dipahami, berikut adalah beberapa contoh kasus mengenai amortisasi:

Contoh 1

Sebuah perusahaan memiliki pinjaman sebesar Rp 10.000.000 dengan angsuran sebesar Rp 200.000 per tahun. Dari sini, perusahaan telah melakukan amortisasi sebesar Rp 200.000 setiap tahun.

Contoh 2

Seorang pengusaha memiliki pinjaman sebesar Rp 10.000.000 dan disepakati untuk membayar angsuran tahunan sebesar Rp 750.000. Dengan demikian, amortisasi pinjaman terjadi sebesar Rp 750.000 setiap tahun.

Contoh 3

Sebuah perusahaan garmen yang memiliki hak paten atas mesin dengan masa berlaku 10 tahun, mengeluarkan biaya Rp 250.000.000 untuk pengembangan produk. Beban amortisasi tahunan yang harus diakui adalah Rp 25.000.000, yang merupakan hasil pembagian biaya dengan masa manfaat mesin tersebut.

Relasi Amortisasi dengan Depresiasi

Amortisasi dan depresiasi sering membingungkan karena keduanya berkaitan dengan pengurangan nilai aset. Namun, perbedaan mendasar antara keduanya adalah bahwa amortisasi berfokus pada aset tidak berwujud, sedangkan depresiasi berkaitan dengan aset berwujud. Keduanya memiliki fungsi penting dalam menentukan nilai dan kesehatan finansial perusahaan.

Amortisasi membantu menghitung nilai jual kembali suatu aset tidak berwujud, sementara depresiasi berfungsi untuk mempertahankan pendapatan yang dihasilkan dari sebuah aset. Keduanya memberikan gambaran menyeluruh mengenai nilai perusahaan dari waktu ke waktu.

Perbedaan Amortisasi dengan Depresiasi

Berikut adalah perbedaan mendasar antara amortisasi dan depresiasi:

Dengan demikian, pemahaman tentang amortisasi adalah krusial bagi setiap pelaku bisnis dan profesional akuntansi. Cara menghitung dan memahami manfaatnya sangat membantu dalam perencanaan keuangan yang lebih baik. Memisahkan antara biaya dan penghasilan melalui proses amortisasi turut mendukung transparansi laporan keuangan yang lebih baik bagi perusahaan.

Exit mobile version