Pengertian Akseptasi: Cara Hitung dan Syarat Membuatnya

Pengertian akseptasi adalah salah satu pernyataan penting yang menyatakan kesanggupan untuk melakukan dan melaksanakan pembayaran melalui wesel yang telah diterbitkan secara eksklusif oleh eksportir dan berjangka, serta sesuai dengan waktu jatuh tempo yang ditentukan. Dalam konteks ini, akseptasi dapat dijelaskan sebagai suatu bentuk pengakuan atau penerimaan oleh pihak yang terlibat, yang pada akhirnya dapat menghasilkan perhitungan finansial yang efisien dan akurat. Istilah akseptasi ini tidak hanya tersemat pada transaksi bank, tetapi juga mencakup aspek legal yang penting dalam transaksi bisnis, karena berkaitan erat dengan kewajiban membayar yang harus dipenuhi oleh para pihak terkait.

Tagihan akseptasi sendiri merupakan suara dari bank penerbit (issuing bank) terhadap importir atau pembeli barang, yang muncul akibat akseptasi wesel berdasarkan Surat Kredit Berdokumen (SKBDN) berjangka. Proses ini melibatkan beberapa tahap, di mana tagihan ini menjadi kewajiban pembayaran kepada advising bank atau bank eksportir setelah akseptasi dilakukan. Sederhananya, tagihan akseptasi adalah utang yang terkait dengan pembayaran yang harus dilakukan berdasarkan transaksi yang telah disepakati.

Dalam pelaksanaan akseptasi, terdapat mekanisme dan prosedur yang harus diikuti agar transaksi dapat berjalan lancar. Salah satunya adalah menyertakan tanda tangan sebagai bukti pengesahan pada dokumen wesel. Tanda tangan ini harus ditandatangani di bagian muka dokumen untuk memastikan keabsahan transaksi.

Proses ini haruslah memperhatikan semua persyaratan yang ditetapkan agar legalitas transaksi tetap terjaga. Anda perlu mengetahui bahwa wesel yang telah diakseptasi dianggap sebagai suatu surat berharga yang dapat diperdagangkan sebelumnya, selagi menunggu jatuh tempo. Hal ini menciptakan fleksibilitas bagi pihak yang terlibat untuk memanfaatkan aset tersebut dalam perdagangan sebelum waktu pembayaran yang ditentukan.

Perhitungan Tagihan Akseptasi

Dalam dunia bisnis, tagihan akseptasi menjadi salah satu elemen yang cukup krusial. Untuk menghitung tagihan akseptasi, lembaga keuangan biasanya mengadopsi biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (EIR). Ini artinya tagihan tersebut akan lebih mudah diukur dengan mempertimbangkan semua biaya yang ada, dalam rangka menghindari kerugian di masa mendatang. Ketika melakukan perhitungan, perlu juga diperhatikan penyisihan kerugian yang kemungkinan terjadi akibat penurunan nilai.

Tagihan akseptasi akan menjadi liabilitas yang diukur menggunakan biaya perolehan diamortisasi, yang juga berdasarkan metode suku bunga efektif yang sama. Dengan demikian, penting untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi nilai dari tagihan tersebut, seperti suku bunga yang berlaku dan periode waktu dari pinjaman yang dijanjikan.

Jenis-Jenis L/C

Letters of Credit (L/C) adalah instrumen finansial penting yang seringkali digunakan dalam transaksi bisnis internasional, termasuk dalam proses akseptasi. Ada dua kategori L/C berdasarkan sifatnya, yaitu:

1. Revocable L/C: L/C yang dapat diubah atau dibatalkan sewaktu-waktu oleh pihak pembeli tanpa memerlukan persetujuan dari pihak penjual. Ini umumnya digunakan dalam transaksi yang lebih fleksibel antara pihak-pihak yang saling mempercayai.

2. Irrevocable L/C: L/C yang tidak dapat diubah atau dibatalkan tanpa persetujuan dari kedua belah pihak. Ini lebih sering digunakan dalam transaksi resmi di mana jaminan yang kuat antara pihak-pihak terkait diperlukan.

Berdasarkan metode pembayarannya, terdapat juga berbagai jenis L/C seperti Sight Payment L/C, Deferred Payment L/C, Acceptance L/C, dan Negotiation L/C. Setiap jenis L/C memiliki karakteristik dan mekanisme pembayaran yang berbeda sesuai dengan kebutuhan bisnis yang beragam.

Tahukah Anda Bahwa Akseptasi Bekerja Sama Bersama Bank Garansi?

Akseptasi dan bank garansi memiliki hubungan yang erat dalam pengelolaan risiko terkait penagihan dalam transaksi keuangan. Tagihan akseptasi yang selama ini muncul sebagai akibat dari kesanggupan bayar, berfungsi untuk menjaga kelangsungan transaksi agar berjalan tanpa hambatan. Hal ini juga memastikan bahwa para kreditor dapat memperoleh pembayaran yang tepat sesuai dengan kesepakatan yang telah disetujui.

Mekanisme tagihan ini mencakup aspek biaya yang akan diperoleh melalui proses diamortisasi dengan suku bunga efektif. Selain itu, penyisihan kerugian juga merupakan faktor penting yang harus diantisipasi oleh pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi ini.

Syarat Membuat Akseptasi Secara Tepat

Bagi pihak yang ingin membuat akseptasi, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi agar akseptasi dapat diakui secara sah. Beberapa syarat tersebut adalah:

– Adanya pernyataan kesanggupan yang tidak bersyarat dari pihak yang terlibat.
– Pengguna yang terlibat diperbolehkan untuk menggunakan sistem pembayaran melalui tagihan.
– Penyertaan tanda tangan sebagai legalitas terhadap wesel akseptasi yang dibuat.

Fungsi Letter Of Credit Pada Tagihan Akseptasi

Letter of Credit memainkan peran penting dalam akseptasi, berfungsi sebagai jaminan pembayaran dari issuing bank kepada eksportir, selama semua dokumen yang disyaratkan telah terpenuhi. Dokumen-dokumen tersebut termasuk invoice dan bill of lading yang harus ada untuk mendukung transaksi.

Beberapa hal penting mengenai fungsi Letter of Credit dalam akseptasi adalah:

1. Memudahkan proses pelunasan pembayaran bagi pengguna melalui transaksi ekspor.
2. Mengamankan dana bagi pihak importir untuk pembayaran barang yang diperoleh.
3. Menjamin semua dokumen terkait pengapalan telah lengkap dan sesuai.
4. Memberikan hak kepada eksportir untuk menarik wesel dari importir.
5. Menjamin bahwa bank akan melakukan pembayaran selama syarat-syarat yang telah disepakati terpenuhi.

Bentuk Akseptasi

Bentuk akseptasi secara legal diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), di mana akseptasi harus dicantumkan dengan jelas dalam surat wesel. Penandatanganan pada dokumen ini diharuskan tanpa syarat, namun dapat juga dilakukan terbatas pada jumlah tertentu sesuai yang telah disepakati.

Dengan memahami akseptasi serta perhitungan dan syarat-syarat yang menyertainya, Akseptasi menjadi salah satu aspek penting dalam manajemen alur kas dalam transaksi bisnis internasional. Wesel sebagai alat pembayaran formal, menyediakan jaminan yang diperlukan dalam hal kesanggupan untuk membayar serta kepastian bagi pembeli dan penjual dalam menjalankan kesepakatan bisnis mereka.

Exit mobile version