Dunia musik Indonesia kembali berduka dengan berpulangnya salah satu legenda musik, Emilia Contessa, yang meninggal dunia pada Senin (27/1) di usia 67 tahun di Banyuwangi, Jawa Timur. Penyanyi yang dikenal dengan julukan “Singa Panggung Asia” ini menghembuskan napas terakhirnya akibat gagal jantung akut setelah dirawat di RSUD Blambangan.
Emilia, yang lahir pada 27 Desember 1957 dengan nama asli Nur Indah Citra Sukma Hati, merupakan sosok yang telah mencetak sejarah di kancah musik Tanah Air. Sebagai putri sulung dari pasangan Hasan Ali dan RA Susiani, Emilia menunjukkan bakat menyanyinya sejak kecil. Kariernya dimulai di Surabaya, namun kemudian melejit ketika ia berkarier di Singapura setelah mendapat perhatian dari Lee Kuan Yew, seorang pencari bakat yang terkesan dengan talenta Amelia.
Setelah satu tahun di Singapura, Emilia kembali ke Jakarta dan mengubah namanya menjadi Emilia Contessa. Saat diperkenalkan di TVRI, kariernya semakin bersinar. Dengan kualitas suara dan penampilan panggung yang memukau, Emilia dijuluki “Singa Panggung Asia” oleh majalah Asia Week. Tidak hanya itu, ia bahkan dinobatkan oleh New York Times sebagai salah satu dari lima artis terpopuler dunia.
Kiprah Emilia di dunia musik tidak hanya terbatas pada Indonesia, namun juga membawa namanya ke kancah internasional. Ia tampil di berbagai negara di Eropa dan Amerika, menunjukkan keberhasilan yang luar biasa. Beberapa lagu populernya yang menjadi hits antara lain:
1. Penasaran
2. Kehancuran
3. Layu Sebelum Berkembang
4. Angin Malam
5. Bunga Mawar
6. Flamboyan
Selain berkarier sebagai penyanyi, Emilia juga terjun ke dunia akting dan membintangi berbagai film, di antaranya “Ratapan Anak Tiri” dan “Tetesan Air Mata Ibu”. Kecakapan Emilia semakin diakui ketika ia dinobatkan sebagai Ratu Foto Model oleh Persatuan Wartawan Indonesia pada tahun 1972.
Tidak hanya berhenti di dunia hiburan, Emilia juga berkiprah di dunia politik. Ia menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah periode 2014-2019, mewakili Jawa Timur, dan pernah mencalonkan diri sebagai calon bupati Banyuwangi dalam Pilkada 2010.
Dalam kenangannya, Digi Rosano Hansa, adik bungsu dari Emilia, menceritakan bahwa mendiang sudah merasakan sakit sebelum dirawat di rumah sakit. “Sebenarnya keluh kesah sakitnya sejak tadi malam, namun dibawa ke rumah sakit pagi tadi,” ungkap Dino. Kesehatan Emilia terus menurun, hingga akhirnya ia meninggal dunia sekitar pukul 18.00 WIB. Menurut Dino, Emilia menderita diabetes yang fluktuatif, di mana kadar gulanya terus melonjak hingga mencapai 500.
Sebagai sosok yang ikonik di dunia musik Indonesia, Emilia Contessa sudah meninggalkan jejak yang tidak akan terlupakan. Melalui suara dan penampilannya, ia berhasil menembus batasan, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional. Kendati telah berpulang, karya-karya dan ingatan tentang perjalanan hidupnya akan terus dikenang oleh generasi mendatang. Imaji “Singa Panggung Asia” akan selalu hidup dalam hati penggemarnya dan masyarakat luas, sebagai simbol dari seni dan bakat luar biasa yang dimilikinya.