Literasi

Jenis-jenis Aktiva: Pengertian dan Contoh yang Perlu Diketahui!

Aktiva adalah istilah penting dalam dunia akuntansi dan bisnis yang merujuk pada segala jenis kekayaan atau aset yang dimiliki oleh perusahaan. Memahami jenis-jenis aktiva dan fungsinya sangat penting, baik untuk pelaku bisnis, akuntan, maupun pemangku kepentingan lainnya. Artikel ini akan membahas secara mendetail mengenai jenis-jenis aktiva, pengertian, dan contohnya yang dapat membantu pembaca memahami peran penting aktiva dalam bisnis.

Pengertian Aktiva

Aktiva dapat didefinisikan sebagai kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan, yang bisa mencakup benda berwujud maupun tidak berwujud. Semua aset ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan di masa depan. Dalam konteks akuntansi, aktiva dimasukkan dalam laporan keuangan dan menjadi bahan pertimbangan penting dalam penentuan nilai perusahaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), aktiva adalah harta kekayaan baik yang berupa uang atau benda lainnya yang dapat dinilai dengan menggunakan uang atau tidak berwujud dengan nyata seperti hak paten.

Jenis-Jenis Aktiva

Secara umum, aktiva dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan sifatnya, yaitu aktiva lancar, aktiva tetap, investasi jangka panjang, dan aktiva tetap tidak berwujud. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai masing-masing jenis aktiva tersebut.

Aktiva Lancar atau Current Assets

Aktiva lancar adalah aset yang dapat dicairkan menjadi uang tunai dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Aset ini sangat penting untuk menjaga likuiditas perusahaan dan mendukung operasional sehari-hari. Contoh dari aktiva lancar meliputi:

  • Kas: Uang yang tersedia di rekening bank perusahaan yang dapat diambil kapan saja.
  • Surat Berharga: Aset dalam bentuk saham atau obligasi yang dapat dijual atau dicairkan.
  • Piutang Dagang: Tagihan yang harus diterima karena penjualan barang secara kredit.
  • Piutang Pendapatan: Pendapatan yang belum dibayarkan kepada perusahaan.
  • Beban Dibayar di Muka: Beban yang telah dibayar sebelumnya sebelum jatuh tempo.
  • Persediaan Barang Dagang: Barang yang dibeli untuk dijual kembali.

Aktiva Tetap atau Fixed Assets

Aktiva tetap adalah aset berwujud yang berfungi sebagai alat dalam menghasilkan produk atau jasa dan diperkirakan akan digunakan lebih dari satu periode. Biasanya, perusahaan manufaktur akan memiliki jumlah aktiva tetap yang tinggi. Contoh dari aktiva tetap meliputi:

  • Tanah: Aset yang tidak akan habis digunakan dan memiliki nilai investasi yang tinggi.
  • Bangunan: Fasilitas yang digunakan untuk operasional bisnis.
  • Mesin: Peralatan yang digunakan dalam proses produksi barang.
  • Perlengkapan Kantor: Barang-barang seperti meja, kursi, dan alat tulis yang mendukung aktivitas kerja.

Investasi Jangka Panjang atau Long Term Investment

Aktiva jenis ini terdiri dari aset yang dibeli dengan harapan bisa menghasilkan keuntungan tinggi di masa depan. Contohnya adalah saham atau obligasi yang dimiliki oleh perusahaan. Meskipun menawarkan potensi keuntungan yang tinggi, investasi jangka panjang juga membawa risiko yang signifikan, sehingga memerlukan pertimbangan yang matang sebelum diambil.

Aktiva Tetap Tidak Berwujud atau Intangible Fixed Assets

Aktiva tetap tidak berwujud adalah aset yang tidak memiliki bentuk fisik tetapi memiliki nilai ekonomi yang penting bagi perusahaan. Contoh dari aktiva tetap tidak berwujud adalah:

  • Goodwill: Nilai tambah yang diperoleh perusahaan karena reputasi atau kehandalan di pasar.
  • Hak Paten: Hak untuk memanfaatkan penemuan tertentu yang memberikan keuntungan kompetitif.
  • Hak Cipta: Hak atas karya atau produk yang menciptakan pendapatan bagi perusahaan.
  • Franchise: Hak untuk menjalankan bisnis dengan merek dagang milik perusahaan lain.

Sifat-Sifat dari Aktiva

Setiap jenis aktiva memiliki sifat-sifat tertentu yang membuatnya berharga bagi perusahaan. Berikut adalah beberapa sifat dari aktiva:

  • Bentuk Fisik dan Non-Fisik: Aktiva terbagi menjadi aset yang dapat dilihat dan dirasakan (fisik) serta yang tidak berwujud (non-fisik).
  • Diperoleh Melalui Transaksi Ekonomi: Aktiva diperoleh dari kegiatan ekonomi yang terjadi di masa lalu, termasuk pembelian, hibah, atau transaksi lainnya.
  • Dimiliki atau Dikuasai: Aktiva harus dimiliki oleh perusahaan untuk dapat memberikan manfaat ekonomi.
  • Memberikan Manfaat di Masa Depan: Aktiva dirancang untuk memberikan nilai atau keuntungan bagi perusahaan dalam jangka waktu yang akan datang.
  • Diinformasikan dalam Laporan Keuangan: Aktiva menjadi informasi penting dalam laporan keuangan dan analisis investasi.

Contoh dari Aktiva dalam Praktik Bisnis

Aktiva yang dimiliki oleh perusahaan memberikan gambaran tentang kekuatan finansial dan potensi pertumbuhan. Beberapa contoh aktiva yang sering dijumpai dalam dunia bisnis adalah:

  1. Piutang Dagang: Tagihan dari pelanggan akibat penjualan barang yang diberikan secara kredit.
  2. Surat Berharga: Aset yang terdiri dari obligasi atau saham yang dapat diperdagangkan.
  3. Beban Dibayar di Muka: Pengeluaran yang telah dibayar namun belum diakui sebagai beban pada periode tersebut.
  4. Perlengkapan: Aset yang digunakan untuk operasional yang bersifat habis pakai.
  5. Persediaan Barang Dagang: Barang yang dibeli untuk tujuan dijual kembali.

Dengan memahami berbagai jenis aktiva beserta pengertian dan contohnya, pelaku bisnis dapat lebih baik dalam mengelola aset yang dimiliki. Manajemen aktiva yang efektif tidak hanya akan memengaruhi kinerja keuangan perusahaan, tetapi juga keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis di masa mendatang. Pemahaman yang mendalam mengenai aktiva sangat krusial bagi pengusaha dan akuntan untuk mengambil keputusan yang tepat terkait sumber daya yang dimiliki.

Spada adalah portal berita yang menghadirkan berbagai informasi pembelajaran lintas kategori dengan gaya penyajian yang sederhana, akurat, cepat, dan terpercaya.

Berita Terkait

Back to top button