Bisnis

Bitcoin Bertahan di Atas $100.000, Federal Reserve Siap Tentukan Suku Bunga

Pada Rabu pagi, harga Bitcoin melonjak di atas $102.000, memicu perhatian para investor yang tengah mempersiapkan diri menanti keputusan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed). Pergerakan harga ini menunjukkan optimismme pasar, meskipun ada ketidakpastian mengenai arah kebijakan moneter yang akan diambil oleh otoritas keuangan tertinggi AS tersebut.

Data dari CME Group menunjukkan bahwa Federal Open Market Committee (FOMC) kemungkinan akan mempertahankan suku bunga dalam kisaran 4,25% hingga 4,5%, meskipun telah melakukan pemotongan suku bunga dalam tiga pertemuan terakhir. Perubahan suku bunga ini menjadi fokus perhatian para analis kripto, karena dapat mempengaruhi likuiditas pasar serta sentimen investor secara keseluruhan. Secara historis, tingkat suku bunga yang lebih tinggi cenderung mendorong investor menjauh dari aset berisiko tinggi seperti Bitcoin, dan beralih ke opsi yang lebih aman seperti obligasi.

Dalam suasana ketidakpastian ini, beberapa analis mulai menggali indikator teknikal untuk mencari petunjuk lebih lanjut. Alex Kuptsikevich, analis pasar utama di FxPro, menyatakan bahwa “pasar kripto belum menunjukkan pertumbuhan yang berkelanjutan.” Ia juga menambahkan bahwa “Bitcoin tetap di atas rata-rata pergerakan 50 harinya, dan kelesuan saat ini dapat diatribusikan pada aversi risiko menjelang pertemuan Fed.” Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada kenaikan harga, faktor eksternal masih mempengaruhi kepercayaan investor.

Selain Bitcoin, cryptocurrency kedua terbesar, Ethereum, juga mengalami lonjakan harga. Pada hari yang sama, Ethereum berhasil mencapai harga lebih dari $3.100, mendekati rata-rata pergerakan 200 harinya. Kuptsikevich mengungkapkan bahwa “Ethereum bisa jadi indikator awal: penurunan signifikan di bawah $3.000 dapat memicu aksi jual besar-besaran di aset kripto.” Ini menunjukkan betapa pentingnya level psikologis harga dalam menentukan arah pasar.

Kondisi pasar juga dipengaruhi oleh aktivitas di bursa yang meluncurkan exchange-traded funds (ETFs) untuk Ethereum. Baru-baru ini, data dari SoSoValue mengungkapkan bahwa bursa ETFs spot Ethereum yang diluncurkan tahun lalu mencatat aliran bersih nol pada tanggal 28 Januari, tetapi secara kumulatif, sembilan dana tersebut mencatat aliran masuk total sebesar $2,6 miliar. Dengan adanya ketertarikan yang tinggi terhadap produk investasi ini, pelaku pasar semakin optimis akan potensi pertumbuhan Ethereum.

Dalam konteks yang lebih luas, keputusan kebijakan Presiden Donald Trump tentang kripto juga menjadi faktor yang berpengaruh. Pada minggu pertama masa jabatannya, ETFs Ethereum mencatatkan aliran masuk sebesar $205 juta, sementara ETFs Bitcoin mendapatkan aliran masuk sebesar $1,6 miliar, meskipun harga Bitcoin sempat tergelincir di bawah $100.000. Trump berkomitmen untuk mendukung agenda pro-kripto, yang dapat memberikan dorongan positif terhadap industri aset digital.

Seiring investor menunggu hasil keputusan dari Fed, pasar kripto tetap beroscillasi. Beberapa poin penting yang perlu dicatat antara lain:

– Kenaikan harga Bitcoin di atas $102.000 menunjukkan potensi pemulihan setelah penurunan yang sebelumnya.
– Keputusan suku bunga Fed dapat mempengaruhi likuiditas pasar dan sentimen investor secara keseluruhan.
– Pergerakan harga Ethereum yang mendekati level penting menciptakan kekhawatiran akan potensi aksi jual.
– Adanya aliran masuk yang signifikan pada ETFs mengindikasikan minat yang terus bertahan terhadap aset digital, meskipun terdapat volatilitas.

Dalam menghadapi situasi ini, pelaku pasar dituntut untuk terus memantau perkembangan langkah-langkah yang diambil oleh Bank Sentral AS, serta reaksi pasar terhadap keputusan tersebut. Terlepas dari tantangan, tren saat ini menunjukkan bahwa Bitcoin dan aset kripto lainnya terus menarik perhatian, menciptakan dinamika yang menarik dalam dunia investasi.

Spada adalah portal berita yang menghadirkan berbagai informasi pembelajaran lintas kategori dengan gaya penyajian yang sederhana, akurat, cepat, dan terpercaya.

Berita Terkait

Back to top button