5 Tradisi dan Ritual Imlek yang Wajib Dilakukan di Rumah

Tahun Baru Imlek merupakan perayaan penting yang dipenuhi dengan tradisi dan ritual yang telah dilaksanakan selama ribuan tahun. Di tengah keramaian perayaan, ritual-ritual yang dilakukan di dalam rumah menjadi sangat signifikan karena dipercaya dapat mendatangkan keberuntungan, kebahagiaan, dan kesejahteraan di tahun yang baru.

Salah satu tradisi yang paling awal dilakukan adalah membersihkan rumah sebelum perayaan Imlek tiba. Pembersihan ini bertujuan untuk mengusir energi buruk serta menyambut tahun baru dengan suasana yang bersih dan positif. Menurut informasi dari discoverhongkong.com, setelah hari pertama Imlek, tidak boleh dilakukan pembersihan kembali, karena hal ini dianggap dapat “menyapu” rejeki yang baru datang.

Selanjutnya, dekorasi rumah menjadi bagian yang tak kalah penting. Keluarga Tionghoa biasanya menghias rumah mereka dengan berbagai ornamen khas Imlek seperti lampion merah, bunga plum, dan berbagai kaligrafi bertuliskan simbol keberuntungan. Warna merah mendominasi dekorasi ini karena dianggap mampu mendatangkan keberuntungan sekaligus mengusir roh jahat. Menariknya, kaligrafi huruf “Fu” yang dipasang terbalik di pintu dipahami sebagai simbol datangnya keberuntungan.

Perayaan Tahun Baru Imlek tidak akan lengkap tanpa acara makan malam reuni keluarga. Dikenal dengan nama “Tuan Yuan Fan”, acara ini diadakan pada malam sebelum Tahun Baru Imlek. Dalam kebersamaan ini, anggota keluarga berkumpul untuk menikmati berbagai hidangan yang melambangkan kekayaan dan kelimpahan, seperti ikan, ayam, serta makanan khas seperti pangsit dan kue beras ketan. Hidangan-hidangan ini tidak hanya menawarkan kelezatan, tetapi juga makna yang dalam bagi setiap anggota keluarga.

Tradisi lainnya yang sangat ditunggu adalah pemberian angpao. Amplop merah yang berisi uang ini biasanya diberikan kepada anak-anak dan orang yang belum menikah. Selain menjadi simbol berbagi keberuntungan, angpao juga melambangkan harapan baik untuk masa depan. Nilai uang yang terkandung dalam angpao bukanlah hal yang terpenting, melainkan niat baik yang disampaikan melalui tradisi ini.

Salah satu aspek yang sangat dihargai dalam tradisi Imlek adalah mengenang dan menghormati leluhur. Dalam banyak keluarga, ritual sembahyang di altar leluhur dilakukan dengan meletakkan makanan dan dupa, sebagai tanda penghormatan. Tradisi ini diharapkan dapat membawa restu serta kesuksesan bagi keluarga selama tahun yang baru.

Makanan yang disajikan selama perayaan Imlek tidak hanya bermanfaat bagi tubuh, tetapi juga mengandung pesan simbolis. Beberapa makanan khas yang wajib ada adalah ikan yang melambangkan kelimpahan, pangsit yang memiliki bentuk mirip koin emas sebagai simbol kekayaan, serta kue beras ketan yang lambang kemajuan. Jeruk juga menjadi simbol keberuntungan yang umum disajikan saat perayaan.

Selama perayaan Imlek, ada sejumlah hal yang sebaiknya dihindari untuk menjaga suasana positif. Bertengkar, mengucapkan kata-kata kasar, atau melakukan tindakan yang bisa dianggap membawa nasib buruk sebaiknya dihindari agar tahun baru dapat dimulai dengan energi yang baik.

Berbagi kebaikan juga menjadi salah satu nilai penting yang ditekankan selama perayaan ini. Banyak keluarga yang memilih untuk berbagi makanan atau menyumbangkan sejumlah uang kepada mereka yang membutuhkan, sebagai bentuk rasa syukur sekaligus harapan untuk kehidupan yang lebih baik di tahun baru.

Dengan semua tradisi dan ritual ini, Imlek tidak hanya menjadi perayaan yang meriah, tetapi juga sarana untuk memperkuat hubungan dalam keluarga serta masyarakat. Meskipun cara merayakannya bisa bervariasi di setiap daerah, esensi dari perayaan ini tetap menjaga nuansa kebersamaan, harapan, dan refleksi akan berkat yang telah diterima. Dengan melaksanakan tradisi-tradisi ini di dalam rumah, diharapkan tahun baru membawa kebahagiaan, keberuntungan, dan kesejahteraan bagi setiap orang yang merayakannya.

Exit mobile version