Literasi

5 Penyebab Perundungan yang Sering Dialami Remaja: Simak!

Perundungan, atau bullying, merupakan fenomena yang dapat ditemukan dalam berbagai lingkungan, terutama di kalangan remaja. Praktik ini bukan hanya menyakiti, tetapi juga dapat merusak kesehatan mental dan fisik korbannya secara signifikan. Penelitian menunjukkan bahwa remaja yang menjadi korban perundungan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami berbagai masalah, seperti depresi, kecemasan, hingga pengaruh negatif dalam prestasi akademis. Oleh karena itu, penting untuk memahami faktor-faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya perundungan.

Pengertian Perundungan

Perundungan adalah tindakan agresi yang menyakiti individu atau kelompok secara berulang melalui perilaku verbal, fisik, atau psikologis. Definisi ini menekankan bahwa perundungan tidak hanya bersifat fisikal, tapi juga mempengaruhi kondisi mental korbannya. Ken Rigby menegaskan bahwa perilaku perundungan merupakan hasrat untuk menyakiti yang dilakukan oleh individu atau sekelompok orang yang memiliki kekuasaan.

Faktor Penyebab Terjadinya Perundungan

Ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab perundungan di kalangan remaja. Menurut Coloroso (2007), faktor-faktor penyebab tersebut antara lain:

1. Keluarga

Keluarga memainkan peran penting dalam membentuk perilaku anak. Anak yang berasal dari keluarga bermasalah, atau yang mengalami disiplin yang terlalu ketat, memiliki kemungkinan lebih besar menjadi pelaku perundungan. Dalam situasi keluarga yang penuh dengan stres dan permusuhan, anak dapat meniru perilaku agresif yang mereka saksikan dan melampiaskannya pada teman sebaya. Tidak adanya konsekuensi tegas terhadap perilaku menyakiti di rumah dapat membuat mereka percaya bahwa tindakan agresif diperbolehkan.

2. Sekolah

Lingkungan sekolah yang tidak mendukung dan cenderung mengabaikan perundungan dapat memperburuk situasi ini. Jika guru dan pihak sekolah tidak responsif terhadap tindakan perundungan, anak-anak yang terlibat dalam perilaku tersebut akan merasa didukung untuk terus melakukannya. Dengan demikian, sekolah yang menerapkan hukuman yang tidak membangun dapat menciptakan suasana yang tidak kondusif bagi pertumbuhan emosi dan perilaku positif siswa.

3. Faktor Kelompok Sebaya

Faktor kelompok sebaya juga memiliki dampak signifikan terhadap perilaku perundungan. Dalam beberapa kasus, anak-anak melakukan perundungan untuk mendapatkan pengakuan atau status di kalangan teman sebaya mereka. Mereka mungkin merasa tertekan untuk berperilaku agresif demi diterima dalam kelompok, walaupun sebenarnya merasa tidak nyaman dengan tindakan tersebut.

4. Keadaan Lingkungan Sosial

Kondisi lingkungan sosial seperti kemiskinan dapat menghasilkan perilaku bullying. Anak-anak yang tumbuh dalam situasi ekonomi yang sulit dapat merasa tertekan untuk bertahan hidup, yang terkadang mendorong mereka untuk melakukan pemalakan atau tindakan merugikan lainnya di sekolah. Oleh karena itu, perhatian terhadap kondisi sosial di sekitar remaja sangat penting untuk mencegah perundungan.

5. Tayangan Televisi dan Media Cetak

Media massa, termasuk tayangan televisi dan film, turut berpengaruh dalam membentuk perilaku anak. Banyak adegan kekerasan dan perundungan yang ditampilkan dalam media dapat memberikan inspirasi bagi anak-anak untuk meniru tindakan tersebut. Survei oleh Lee (2010) menunjukkan bahwa banyak anak yang mengimitasi perilaku yang mereka lihat di media. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran media dalam mendidik anak-anak tentang perilaku yang dapat diterima maupun tidak.

Mengerti faktor-faktor yang berkontribusi terhadap perundungan di kalangan remaja adalah langkah awal dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung. Keberadaan perundungan tidak hanya merugikan korban, tetapi juga berdampak negatif pada pelaku serta lingkungan sekitar. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang penyebab-penyebab ini, diharapkan langkah-langkah pencegahan dan intervensi dapat diterapkan secara lebih efektif di berbagai level, baik di keluarga, sekolah, maupun masyarakat luas.

Spada adalah portal berita yang menghadirkan berbagai informasi pembelajaran lintas kategori dengan gaya penyajian yang sederhana, akurat, cepat, dan terpercaya.

Berita Terkait

Back to top button